Buruh Pabrik Ford Tolak Bikin Mobil untuk Polisi

Buruh Pabrik Ford Tolak Bikin Mobil untuk Polisi

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 10 Jul 2020 15:37 WIB
FordPoliceUtility
Mobil polisi bikinan Ford. (Ford)
Jakarta -

Ford dan negara asalnya Amerika Serikat sudah memiliki hubungan akrab sejak tahun 1950, saat pabrikan terebut memproduksi mobil polisi pertama. Sejak saat itu vitra model Ford seperti Crown Vic telah identik dengan polisi yang kini digantikan Interceptor Utility Explorer pada tahun 2011.

Meski para pejabat tinggi kepolisian dan Ford memiliki hubungan dekat, para buruh pabrik Ford tak menyukai polisi. Beberapa karyawan Ford mempertanyakan peran perusahaan mereka dalam membangun mobil polisi.

Menurut Jalopnik, beberapa karyawan Ford menulis surat kepada CEO Ford, Jim Hackett dan Bill Ford untuk mengakhiri produksi kendaraan polisi. Surat itu beredar di markas besar Ford. Informan yang memberi tahu Jalopnik tentang surat itu juga mengatakan Hackett menolak gagasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"kita akan membahayakan keselamatan mereka dan mempersulit mereka dalam melakukan pekerjaan mereka." tulis Hackett dalam sebuah memo.

Seperti diketahui tragedi kematian George Floyd telah memicu kebencian pada pihak kepolisian khususnya AS. Warga setempat bahkan mengecam pemerintah untuk membubarkan institusi pemerintahan yang bertugas sebagai pelayan dan pelindung masyarakat itu.

ADVERTISEMENT

Hackett berdalih bahwa Ford akan tetap membuat dan menawarkan mobilnya ke polisi karena ini tidak bertentangan dengan gerakan anti rasisme. "Menjadi suara yang kuat untuk Black Lives Matter," timpalnya.

Sebelumnya dalam memo itu, Hackett menjelaskan dia dan Bill sangat percaya bahwa tidak ada ruang untuk penindasan sistemik dan rasisme yang telah diperlihatkan oleh para petugas penegak hukum yang salah. Dia mencatat, bahwa mereka juga merasa polisi perlu lebih meningkatkan transparansi dan akuntabilitasnya.

"Dunia kita tidak akan berfungsi tanpa keberanian dan dedikasi dari petugas polisi yang baik yang melindungi dan melayani. Tetapi keselamatan masyarakat harus mencakup semua anggota," tulisnya dalam memo tersebut.

Dua dari tiga mobil polisi di AS merupakan asupan dari Ford. Terlepas dari pernyataan CEO perusahaan tersebut, tentu ada langkah-langkah politis yang tak tersirat dalam kerjasama keduanya sehingga Ford menolak permintaan buruhnya.




(rip/lth)

Hide Ads