Cuma Negara Ini saat Pandemi Penjualan Mobil Mewahnya Melonjak

Cuma Negara Ini saat Pandemi Penjualan Mobil Mewahnya Melonjak

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 24 Jun 2020 10:56 WIB
Komunitas mobil super car, Brotherhood Club Indonesia
(BCI) menggelar kegiatan turing dari kota Banyuwangi yang akan berakhir di
pulau Bali. Diikuti oleh 60 mobil super car dari berbagai merk seperti: Ferrari,
Lamborghini, Porsche, McLaren, Aston Martin dan Mercedes-AMG, BCI mencuri
perhatian penduduk kota Banyuwangi dengan penampilan serta suara
knalpotnya yang khas. Tak jarang penduduk sekitar mengambil gambar serta
meminta izin untuk selfie.
Barisan mobil mahal. Foto: Istimewa
Jakarta -

Negara-negara yang kurang tanggap menangani pandemi virus Corona menyebabkan terpukulnya industri otomotif. Bahkan negara maju seperti Amerika Serikat pun mengalami kemerosotan terhadap penjualan mobilnya.

Di saat seperti ini ternyata masih ada negara yang dapat memutar uang lewat penjualan mobil. Hebatnya lagi bukan mobil murah saja yang penjualannya baik, mobil mewah pun masih dilirik di negara ini.

Negara yang dibicarakan di atas adalah Korea Selatan. Penjualan barang mewah di Korea Selatan sedang melonjak. Kondisi ini merupakan muara dari peningkatan sistem kesehatan publiknya dalam melewati pandemi virus Corona. Perekonomian Negeri Ginseng itu juga berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan negara lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Reuters melaporkan bahwa bahkan selama pandemi, pendapatan rata-rata bulanan untuk 20 persen orang terkaya Korea Selatan meningkat sebesar 6 persen dari Januari hingga Maret. Sementara itu pendapatan 20 persen orang termiskin tidak mengalami perubahan pendapatan.

"Penjualan yang kuat adalah bukti kekuatan konsumsi kelas atas meskipun terjadi pandemi," kata seorang profesor ekonomi di Universitas Nasional Incheon, Yang Jun-ho.

ADVERTISEMENT

Kelas menengah atas telah diuntungkan dari kenaikan harga saham dan properti meskipun tingkat pengangguran Korea Selatan mencapai level tertinggi dalam satu dekade bulan lalu. Alih-alih berinvestasi di properti, penduduk dengan kemampuan finansial yang kuat lebih suka membeli BMW, Porsche, dan Lamborghini.

Salah seorang importir mobil di Korsel bahkan mengaku stok barangnya tidak mencukupi kebutuhan pasar. "Porsche dan BMW sangat populer sehingga jumlahnya tidak cukup," kata dealer mobil impor, Kim Ryu-bin.

Secara keseluruhan penjualan mobil-mobil mewah yang diimpor meningkat 70 persen dari Januari hingga Mei lalu dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penjualan BMW sendiri meningkat 46 persen sedangkan Lamborghini meningkat empat kali lipat pada periode yang sama atau terjual 115 di rentang waktu itu.

Tidak hanya produk impor, merek dalam negeri pun diuntungkan. Misalnya, penjualan Genesis G80 melampaui penjualan Hyundai Sonata yang lebih murah.

Di saat permintaan mobil mewah import meningka, pasokannya tidak memadai. Seperti diketahui pabrik-pabrik mobil mewah di Amerika Serikat dan Eropa melakukan penutupan sementara. Artinya jika tidak ada pasokan peningkatan penjualan mobil mewah ini akan segera menurun di bulan berikutnya.




(rip/rgr)

Hide Ads