Agar helm tidak terlepas dari kepala pengendara ada tali pengikat yang melingkar di bawah dagu. Di pasaran ada dua jenis tali pengikat, pertama model quick buckle atau dikenal model klik yang cukup populer dan ada juga model D-Ring.
Keduanya menawarkan fungsi yang sama namun menggunakan mekanisme pemasangan dan pelepasan yang berbeda. Dua jenis ini pun jika helm yang dibeli sudah berstandar SNI tentu dijamin pula kualitasnya.
Baca juga: 7 Tips Khusus Bikers di Era New Normal |
Namun, masing-masing tentu memiliki keunggulannya. Penggunaan sistem buckle lebih mudah dilakukan sedangkan sistem d-ring cukup rumit jika tidak memahami caranya sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada seperti gesper ada yang click. Double dering yang belum terbiasa agak rumit karena harus mengaitkan dua besi," kata Pratisi Safety dan Defensive Driving, Andry Berlianto dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (18/6/2020).
Sedangkan jika berbicara tingkat keamanannya, model D-Ring menurut Andry lebih baik. Model buckle memiliki resiko lebih besar dapat terlepas ketika terjadi kecelakaan.
"kalau aman, paling aman double D-Ring, karena begitu kecelakaan dia akan semakin kuat mengikat helm di kepala kita. Buckle ada resiko karatan sehingga menguncinya tidak sempurna khawatirnya ketika terjadi benturan mudah lepas," terang Andry.
Tidak hanya itu ketika terjadi kecelakaan, helm D-Ring lebih mudah dilepaskan jika dibandingkan pengikat jenis buckle. Pengikat D-Ring umumnya ada tali tuas berwarna merah yang dapat langsung ditarik untuk melepas ikatan helm.
"Dalam kecelakaan helm D-Ring juga lebih memudahkan penyelamat melepaskan helm. Tapi perlu diingat jika tidak mengerti dan belum mengetahui situasi korban kecelekaan sebaiknya biarkan saja helm terpasang dulu agar tidak timbul cedera lebih parah," pungkas Andry.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah