1.100 Karyawan Jaguar Land Rover Dipecat

1.100 Karyawan Jaguar Land Rover Dipecat

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 16 Jun 2020 16:18 WIB
PT Wahana Auto Ekamarga (WAE), Authorized Distributor Jaguar Land Rover di Indonesia hari ini meluncurkan All-New Range Rover Evoque di GBK, Jakarta. Jumat (2/8/2019). Evoque yang dikenalkan kali ini merupakan generasi baru dengan dibekali berbagai keunggulan teknologi demi kebutuhan konsumennya.
1.100 karyawan JLR dirumahkan. (Rifkianto Nugroho/detikOto)
Jakarta -

Tata Motors akan melakukan pemangkasan sumber daya manusianya yang bekerja di bawah merek Jaguar Land Rover. Setidaknya akan ada 1.100 pengangguran akan lahir sebagai salah satu upaya Tata Motors menghemat anggaran perusahaan sebesar USD 1,26 miliar (sekitar Rp 17 triliun).

Raksasa otomotif India ini memperkirakan akan menghemat USD 6,3 miliar pound pada bulan Maret 2021 di unit Jaguar Land Rover. Chief Financial Officer Tata Motors, PB Balaji menambahkan USD 4,4 miliar penghematan sudah dicapai.

Penghematan ini juga akan mengurangi belanja modal di JLR menjadi 2,5 miliar pound untuk tahun fiskal saat ini. Biasanya JLR menghabiskan lebih dari 3 miliar pound sterling setiap tahunnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menghemat uang dan memprioritaskan belanja modal, dan menargetkan pengeluaran investasi untuk area yang tepat adalah fokus kami," kata Balaji kepada wartawan.

Tata Motorss sedang meninjau semua bisnisnya dan akan mempertimbangkan untuk melepaskan yang tidak menambah nilai strategis. Ini merupakan rencana besar di mana Tata Motors membidik penghematan sebesar USD 789 juta pada tahun fiskal 2021 di India.

ADVERTISEMENT

Pembuat mobil pada hari Senin membukukan kerugian pada kuartal keempat tahun fiskalnya. Kerugian ini tak dapat dipungkiri sebagai dampak dari pandemi virus Corona yang memaksa aktivitas bisnis dan produksi terhenti.

Balaji mengatakan ada tanda-tanda penjualan mulai pulih di China, salah satu pasar terbesar JLR, serta di Amerika Serikat dan di Eropa. Model andalan yang jadi favorit di pasar itu adalah SUV Land Rover seperti Defender dan Evoque.

Bos JLR Ralf Speth, yang telah memimpin perusahaan sejak 2010 juga akan mengundurkan diri. Speth akan turun dari jabatannya sesuai dengan berakhir masa kontrak kerja pada bulan September 2020 ini.




(rip/din)

Hide Ads