Semua pelaku industri otomotif sedang berjuang untuk dapat melewati masa krisis pandemi virus Corona ini. Sebagian berupaya mengurangi biaya operasional dan ada juga yang mencari pinjaman.
Harley-Davidson merupakan salah satunya yang baru saja mengutarakan proposalnya untuk mendapatkan dana pinjaman dari bank. Pabrikan mobil asal Amerika Serikat itu sedang dalam masa adaptasi setelah pergantian manajemen dan rencana produksi.
Rincian mengenai ajuan pinjaman itu sudah berada dalam kode berkas 8-K komisi perdagangan dan keamanan AS pada awal Juni 2020. Dokumen dengan kode 8-K biasanya digunakan ketika perusahaan publik melakukan perubahan besar di luar rencana tahunananya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang memasukan dokumen 8-K biasanya perusahaan yang melakukan pergantian pemimpin, rencana produksi, dan mengalami masalah keuangan yang berat. Tiga indikasi yang disebutkan ini sedang dan sudah dilewati Harley-Davidson. Berganti CEO dan mengatur ulang rencana produksi pada bulan lalu. Dalam laporan itu tercatat pula pergerakkan uang dari perusahaan.
Dalam rincian tersebut disebutkan Harley-Davidson melakukan pinjaman, membayar pinjaman dan melakukan pinjaman lagi. Harley-Davidson akan mendapatkan pinjaman sebesar USD 150 juta atau sekitar Rp 2 triliun pada tahuun depan.
Harley-Davidson mengatakan bahwa ini adalah transaksi mereka yang biasa saja. Melalui laporan tersebut Harley-Davidson mendapatkan pinjaman dalam jumlah besar dengan cepat dan mudah. Namun, peminjaman itu juga diiringi dengan pengembalian tepat waktu.
Akan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa kali ini pinjaman Harley-Davidson terhitung besar. Di bawah kepemimpinan baru sudah jelas Harley-Davidson mengalami tekanan layaknya merek lain.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Motor Boleh Wara-wiri di Jalan Tol Malaysia, Gratis