Elon Musk Mau Produksi Truk Listrik, Saham Tesla Meroket Tembus USD 1.000

Elon Musk Mau Produksi Truk Listrik, Saham Tesla Meroket Tembus USD 1.000

Doni Wahyudi - detikOto
Kamis, 11 Jun 2020 14:59 WIB
CEO Tesla Elon Musk melanggar aturan lockdown dengan membuka kembali pabrik Tesla di Fremont, California, AS. Area parkir pabrik Tesla yang penuh dengan mobil baru.
Foto: AP Photo/Ben Margot
Jakarta -

Seperti mobil listriknya yang terus melaju atau roket Falcon 9 yang baru menembus luar angkasa, Tesla sebagai perusahaan produsen mobil terus melesat. Sahamnya tembus USD 1.000.

Harga saham Tesla tercatat berada di nilai USD 1.025,05 (sekitar Rp 14,538 juta) pada penutupan transaksi Rabu (10/6) kemarin di Amerika Serikat. Sementara angka penjualan tertinggi di hari tersebut malah sempat menembus USD 1.027,48. Dikutip dari Marketwatch, saham Tesla naik 8,97% sepanjang Rabu kemarin.

Tesla kini duduk di posisi dua sebagai produsen mobil paling bernilai di dunia, dengan valuasi sebesar USD 190 miliar. Hanya kalah tipis daro Toyota di posisi teratas dengan valuasi sebesar USD 216 miliar.



Keberhasilan saham Tesla menembus nilai USD 1.000 terjadi sepekan setelah perusahaan tersebut meluncurkan roket ke luar angkasa dalam sebuah misi bersama NASA. Tapi kenaikan nilai saham yang terjadi bukan karena program luar angkasa tersebut.

Dikutip dari Forbes, saham Tesla naik lantaran tersiar kabar Tesla akan menaikkan level pembuatan Tesla Semi ke tingkat produksi masal. Kabar itu muncul setelah email Elon Musk pada staffnya untuk meningkatkan level produksi Tesla Semi bocor dan beredar di dunia maya.

Elon Musk malah kemudian membenarkan rumor tersebut saat ada yang menanyakan rencana produksi Tesla Semi. Untuk diketahui, Tesla Semi adalah truk yang sepenuhnya ditenagai listrik. Truk ini dalam bentuk konsep pertama kali muncul pada 2017. Sempat dijadwalkan akan produksi masal pada 2019, truk ini sepertinya akan benar-benar diproduksi besar-besaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Para onvestor juga menduga Tesla akan memperkenalkan teknologi baterai baru yang lebih canggih dengan daya tempuh lebih jauh, namun harganya lebih murah. Kombinasi ini membuat saham Tesla melonjak menembus USD 1.000 per saham.




(din/lua)

Hide Ads