DKI Jakarta mulai menerapkan masa PSBB transisi. Beberapa aktivitas masyarakat mulai aktif lagi. Jalanan Jakarta pun mengalami kepadatan di beberapa titik.
Namun, saat masyarakat mulai beraktivitas kembali, pengguna angkutan umum belum naik signifikan. Hal itu disampaikan oleh Ketua DPP Organda DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan.
"Kalau kita lihat kemarin itu penumpangnya nggak terlalu banyak lah. Lebih banyak orang menggunakan kendaraan pribadi kalau kita lihat di lapangan," kata Shafruhan kepada detikcom, Selasa (9/6/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, penumpukan penumpang angkutan umum justru terjadi di wilayah penyangga Jakarta. Banyak penumpang angkutan umum yang antre di stasiun KRL.
"Belum ada (peningkatan signifikan). Kalau wilayah Jakarta nggak signifikan peningkatannya. Yang terjadi kemarin, penumpukan-penumpukan itu justru dari daerah penyangga, yang menggunakan kereta. Yang dalam kota Jakarta nggak ada peningkatan yang luar biasa," ujar Shafruhan.
Meski begitu, menurut Shafruhan, memang ada peningkatan jumlah penumpang yang sangat sedikit dibanding saat masa PSBB berlangsung. Armada angkutan umum pun belum beroperasi sepenuhnya.
"Kalau ada perbedaan, ada sedikit sekali lah, hampir nggak kelihatan. Ya mungkin sekitar 5-10% lah. Belum ada peningkatan signifikan. Armada belum semua, masih terbatas. Kalau yang kemarin (saat PSBB) kan yang beroperasi paling 5%, paling yang sekarang itu sekitar 15-20%, belum banyak," sebutnya.
"Ya kita berharap sih kembali normal, kemudian penataan angkutan umumnya semua berubah lah. Termasuk kualitas layanan harus berubah, ke depan kualitas layanan itu menjadi prioritas utama," tambahnya.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah