Nissan resmi menutup fasilitas produksinya di Indonesia. Tutupnya pabrik Nissan, bakal berdampak ke brand image mobil ini. Muncul tanda tanya soal layanan servis dan purnajual, dengan begitu apakah harga mobil bekas Nissan bakal makin anjlok?
Dijelaskan owner Indigo Auto, Tangerang, Yudy Budiman, tutupnya pabrik Nissan tidakk serta merta memengaruhi harga mobil Nissan di pasar mobil bekas. Jika memang ada penurunan, itu lebih kepada akibat dampak pandemi virus Corona.
"Menurut saya, kalaupun ada turun harga (mobil bekas Nissan), bukan karena (pabrik) Nissan tutup. Tapi karena ada COVID-19. Semua mobil bekas rata-rata turun 10 persen sampai 20 persen," kata Yudy, melalui sambungan telepon kepada detikOto, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Yudy menambahkan, sejak dulu mobil bekas Nissan memang sudah dikenal dengan harganya yang jatuh. Penyebabnya karena biaya perawatan yang mahal dan servis yang sulit.
"Biaya servis Nissan bisa 150 persen sampai 200 persen lebih mahal dari merek mobil Jepang lain. Makanya orang agak takut (ngambil merek ini)," jelas Yudy.
Yudy mencontohkan model Nissan Serena varian Highway Star (HWS) yang banderol barunya di angka Rp 400 juta lebih. Namun saat dijual kembali, harga MPV ini hanya dikisaran Rp 200 jutaan.
"Jadi image dari dulu (harga Nissan jatuh) memang betul. Contoh Serena HWS 2017 itu barunya di angka Rp 420 juta, sekarang sekennya cuma Rp 245 juta," ungkap Yudy.
"Kalau kita compare sama Innova G matic diesel, itu harga barunya kurang lebih Rp 330 juta-340 jutaan. Tapi saat dijual kembali unit bekasnya, harganya masih di angka Rp 250-260 juta. Berarti depresiasinya (Nissan) lebih banyak," tukasnya.
(lua/riar)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah