PSBB Dilonggarkan, Pabrik Honda di Indonesia Pantau Reaksi Pasar

PSBB Dilonggarkan, Pabrik Honda di Indonesia Pantau Reaksi Pasar

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 27 Mei 2020 11:51 WIB
PT Honda Prospect Motor turut meluncurkan produk anyar di IIMS 2019. Mobil ini merupakan wujud penyegaran di segmen mobil Low SUV, Honda BR-V.
Honda pertimbangkan pelonggaran PSBB. Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Jakarta rencananya akan mengurangi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara bertahap dalam upaya memasuki new normal. Skemanya adalah membuka kembali aktivitas sosial dan ekonomi yang berdampingan pandemi virus Corona.

Wacana itu tentu menjadi harapan bagi produktivitas industri otomotif Indonesia yang sudah ditidurkan sejak PSBB diterapkan. Pabrik Honda di Indonesia pun turut memantau perkembangan dan kebijakan pemerintah itu.

"Kabarnya sebentar lagi akan ada relaksasi PSBB yang tentunya sangat mempengaruhi pertumbuhan pasar karena konsumen dapat beraktivitas kembali, namun mengikuti protokol pencegahan pandemi COVID-19 dengan penerapan kehidupan normal yang baru yang akan dikeluarkan pemerintah," kata Business Innovation and Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy saat dihubungi detikcom, Selasa (26/5/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pasti akan mendukung semua program yang akan dikeluarkan pemerintah itu dan mengikuti protokol kerjanya," timpalnya.

Saat ditanya kapan pabrik Honda akan mulai beroperasi lagi, Yusak belum dapat memberikan komentar. Ia menyoroti permintaan pasar yang masih lesu menjadi salah satu pertimbangan pula dalam mengaktifkan kembali kegiatan produksi.

ADVERTISEMENT

"Untuk memulai produksi semua tergantung permintaan pasar. Kondisi saat ini pasar masih lemah dan kita harapkan dapat tumbuh segera ke depannya. Kita lihat nanti perkembangan pasarnya dulu. Keadaan dapat berubah secara cepat dan kami harus dapat mengikutinya," ujarnya.

Sementara itu, secara total untuk periode Januari-April penjualan retail Honda berhasil membukukan angka sebanyak 37.033 unit. Billy menjelaskan kondisi April anjlok hingga 82 persen dibandingkan tahun lalu.

"Memang berat di bulan April kemarin, jualan kami itu hanya 18 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Jadi turun 82 persen hanya 1.855 unit untuk retail," ungkapnya.

Sebelumnya pabrik Honda memutuskan untuk menghentikan proses produksi pabriknya yang terletak di Karawang hingga 1 Juni 2020. Hingga berita ini dilansirkan belum ada perubahan dari rencana itu.




(rip/rgr)

Hide Ads