Spesifikasi McLaren yang Ringsek Usai Kecelakaan di Tol Jagorawi, Power Hampir 600 dk

Penampakan supercar McLaren yang ringsek di tol Jagorawi — Penampakan supercar McLaren yang kecelakaan di Tol Jagorawi.Foto: Polresta Bogor Kota

Jakarta -

Sebuah kecelakaan tunggal melibatkan supercar terjadi di Tol Jagorawi, Minggu (3/5/2020). Supercar yang kemudian ringsek itu merupakan model McLaren MP4-12C. Seperti apa spesifikasinya?

McLaren MP4-12C kali pertama diluncurkan pada tahun 2011. Secara teknis, mobil asal Inggris ini menggendong jantung pacu V8 twin turbo 3,8 liter.

Mesin tersebut menggunakan sistem gearbox dual-clutch, yang digunakan untuk mengelola power maksimum 592 dk pada 7.000 rpm dan torsi puncak 601 Nm di 6.000 rpm.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inovasi McLaren MP4-12C tak terhenti di sektor performa mesin saja. Dari segi sasis misalkan, mobil ini sudah menggunakan sasis serat karbon yang mumpuni, sehingga mampu meminimalisasi penggunaan anti-roll bars.

McLaren MP4-12C Foto: evo.co.uk

Kendati tidak menggunakan roll bar, mobil ini diklaim tetap nyaman dikendarai dengan handling dan grip yang baik. Salah satu kuncinya adalah desain suspensi yang dikembangkan dan diuji coba sama seperti yang dilakukan di mobil Formula 1 McLaren.

Saat ini McLaren MP4-12C tak lagi diproduksi. Di pasar Inggris, unit bekas supercar ini dibanderol mulai 90.000 poundsterling (Rp 1,7 miliar).

Sebelumnya diberitakan terjadi kecelakaan tunggal supercar McLaren MP4-12C di Tol Jagorawi Km 43. Kasat Lantas Polresta Bogor Kompol Fajar Hari Kuncoro dalam keterangannya menyebut peristiwa kecelakaan McLaren itu terjadi pukul 10.50 WIB, Minggu (3/5/2020).

"Kendaraan McLaren warna oranye datang dari arah Baranangsiang Kota Bogor menuju Jakarta. Setiba di TKP Jl Tol Jagorawi Km 43.00, diduga pengemudi kurang hati-hati sehingga kemudian kendaraan mengalami slip," kata Fajar.

McLaren itu kemudian ke luar jalur ke bahu jalan Tol Jagorawi. Bagian samping kiri mobil lalu menabrak pohon palem yang berada di pinggir jalan tol sebanyak 2 kali.

"Selanjutnya terhenti dengan posisi terakhir normal menghadap serong barat," sebut Fajar.