Masyarakat dilarang mudik agar tak menjadi penyebar virus Corona (COVID-19) ke kampung halaman. Namun, masih ada saja perantau yang nekat mudik. Bahkan tak sedikit yang sudah lolos sampai kampung halamannya.
Di media sosial, ada beberapa pelaku jasa transportasi khususnya travel yang menawarkan jasa mengantar pemudik. Memang, pihak kepolisian telah mendirikan pos penyekatan di beberapa titik khususnya di jalur favorit pemudik sehingga kendaraan pribadi maupun angkutan penumpang yang nekat mudik akan diminta putar balik. Tapi ada yang menawarkan jasa mengantar mudik dan terang-terangan menulis "siap menerobos blokade jalan buat antar njenengan (Anda) sampai tujuan dengan aman dan nyaman."
Menurut Pengamat Transportasi dari Institut Studi Transportasi Darmaningtyas menawarkan jasa mengantar pemudik bahkan nekat menerobos blokade jalan termasuk dalam penyelundupan orang ke kampung halaman dalam rangka mencari keuntungan. Padahal, aturannya sudah jelas bahwa masyarakat dilarang mudik di tengah pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Termasuk yang memakai truk, itu bagian dari penyelundupan. Dan itu sebaiknya pemerintah harus mengambil tindakan tegas," ujar Tyas kepada detikOto, Selasa (28/4/2020).
Tyas menekankan, jika ingin tegas melarang pemudik, sebaiknya pemerintah menindak pihak yang mencari keuntungan di tengah larangan mudik ini. E-commerce yang masih menjual tiket mudik menggunakan mobil travel pun perlu ditindak.
"E-commerce yang jual tiket harus ditindak. Jadi nggak boleh sopirnya dilarang tapi e-commercenya masih menjual. Itu di media sosial, e-commerce harus dikendalikan. Kalau mereka menjual, Kemenhub perlu memonitor," ujar Tyas.
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?