Diminta Bikin Ventilator untuk Pasien Corona, Ini Jawaban Pabrik Mobil di Indonesia

Diminta Bikin Ventilator untuk Pasien Corona, Ini Jawaban Pabrik Mobil di Indonesia

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 28 Mar 2020 20:47 WIB
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia menargetkan memproduksi 150.000 unit mobil Innova dan Fortuner di tahun 2012. Selain pasar domestik kendaraan yang diproduksi juga diekpor ke 28 negara. Yuk, kita intip proses perakitan mobil di pabrik yang terletak di Karawang tersebut.
Pabrik mobil perlu belajar dari ahli pembuat ventilator Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Pemerintah berupaya untuk memenuhi kebutuhan alat medis penanganan virus corona berupa ventilator melalui industri otomotif Indonesia. Pernyataan ini disampaikan melalui keterangan resmi dari Kementerian Perindustrian Agus Gumiwang pada Jumat (27/3/2020).

Wacana yang baru beredar ini pun diterima oleh industri otomotif Indonesia. Toyota yang memiliki pabrik di Indonesia pun sudah melakukan diskusi pihak terkait dan sedang mengkaji kemungkinan memenuhi kebutuhan akan alat medis tersebut.

"Sudah ada (diskusi). Kita pelajari dulu mana yang bisa kita kerjakan. Belum bisa disimpulkan," ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Bob Azam, melalui pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal senada juga dilontarkan oleh Daihatsu saat dikonfirmasi oleh detikcom. Daihatsu juga akan mempelajari terlebih dahulu apa upaya yang dapat dibantu dalam pengadaan ventilator di Indonesia.

"Sampai saat ini kami masih pelajari," jawab Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra melalui pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (28/3/2020).

ADVERTISEMENT

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) sebelumnya juga telah mengatakan bantuan tersebut bisa dilakukan. Namun, ada banyak hal yang perlu disiapkan karena tak bisa sembarangan industri otomotif mendadak membuat alat medis.

"Jadi intinya kami akan support keinginan daripada Kemenperin, tapi kami butuh ada perusahaan yang buat ventilator memberikan blueprint, alih teknologi, teknikal people-nya, standar proses, kualitas bahan bakunya, akses terhadap suplier-nya, terus setup standar kebersihan," jelas Ketua Umum Gaikindo, Yohanes Nangoi saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/3/2020).




(rip/din)

Hide Ads