Pabrik Mobil Dunia Bikin Ventilator untuk Perangi Corona, di Indonesia Kapan?

Pabrik Mobil Dunia Bikin Ventilator untuk Perangi Corona, di Indonesia Kapan?

Doni Wahyudi - detikOto
Sabtu, 28 Mar 2020 10:28 WIB
A billboard welcoming Ford Motor Co is seen at an industrial park in San Luis Potosi, Mexico, January 4, 2017.
Ford jadi salah satu pabrik otomotif yang berencana bikin alat bantu kesehatan (REUTERS/Christine Murray)
Jakarta -

Banyak pabrik otomotif dunia beralih memproduksi alat kesehatan di tengah pandemi corona. Termasuk ventilator, yang paling dibutuhkan untuk merawat pasien. Pabrik di Indonesia ikut bikin?

Banyak pabrik otomotif dunia berhenti beroperasi di tengah pandemi corona. Permintaan pasar yang turun memaksa mereka setop berproduksi. Terpanggil dengan kondisi dunia yang dihantam virus corona, beberapa pabrikan lantas banting setir bikin alat-alat kesehatan.

Di Amerika Serikat, Ford, GM, dan Tesla sudah menyatakan akan membantu memproduksi ventilator. Alat bantu pernapasan ini sangat dibutuhkan pasien yang terjangkit corona.



Menurut data Johns Hopkins Center for Health Security, Amerika Serikat pada 2018 memiliki 160.000 ventilator. Sementara saat ini kebutuhan untuk merawat pasien mencapai 700.000 lebih.

Dikutip dari NBC, terbatasnya jumlah ventilator tersebut membuat rumah sakit di New York sampai berimprovisasi. Mereka menggunakan satu ventilator untuk dua pasien. Sementara di beberapa negara Eropa, keterbatasan ventilator membuat dokter harus memutuskan siapa pasien yang akan dibantu dan siapa yang akan dibiarkan tanpa bantuan.

Terkait hal tersebut dan makin banyaknya positif corona serta tingkat kematian yang tinggi di Indonesia, pemerintah meminta produsen otomotif membantu melawan corona. Caranya dengan memproduksi alat kesehatan seperti ventilator atau alat bantu pernapasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Untuk supply ventilator, akan dibuat prototipe sederhana yang dapat diproduksi massal melalui kerja sama antara industri otomotif dengan industri komponen," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, dalam keterangan resminya, Jumat (27/3/2020).

Hingga Jumat (27/3), angka positif mencapai 1.046 dan kematian kasus positif COVID-19 menjadi 87 orang. Permintaan akan alat bantu ventilator dan Alat Pelindung Diri (APD) semakin tinggi.

Kemenperin juga meminta industri tekstil untuk bisa memproduksi APD kebutuhan para tenaga kesehatan. APD yang dibutuhkan, meliputi pakaian, caps, towel, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (goggles).




(din/rip)

Hide Ads