Sepi, Corona Bikin Pengguna KRL Jabodetabek Turun 70%

Sepi, Corona Bikin Pengguna KRL Jabodetabek Turun 70%

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 26 Mar 2020 09:58 WIB
KRL masih menjadi salah satu transportasi publik yang banyak digunakan oleh masyarakat. Aktivitas penumpang KRL di sejumlah stasiun pun tampak normal.
Iustrasi KRL Jabodetabek Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pandemi corona membuat pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek semakin menurun. Terlebih saat ini kebijakan Work From Home (FWH) sudah diterapkan diberbagai perusahaan.

Seperti yang disampaikan VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba, kepada detik.com.

Anne menjelaskan, jumlah pengguna Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek terus menunjukkan tren menurun dalam dua pekan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah pengguna KRL telah turun hampir 70% dari yang biasanya mencapai 900 ribu hingga 1,1 juta pengguna setiap harinya di waktu normal, menjadi sekitar 300 ribu pengguna per hari.

Ilustrasi KRLIlustrasi KRL Foto: Sylke Febrina Laucereno/detikcom

Pada Senin 23 Maret 2020 volume tercatat 341.252 pengguna, sementara pada Selasa 24 Maret kemarin hanya 292.825 pengguna. Meskipun jumlah pengguna terus menurun, berbagai langkah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di KRL Commuter Line terus ditingkatkan oleh PT Kereta Commuter Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya dalam pemberitaan detik.com, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menjelaskan aktivitas pengendara di Indonesia akan berubah akibat pandemi corona.

"Aktivitas bertransportasi di Jakarta pasti berpengaruh. Biasanya menggunakan transportasi umum, beralih menggunakan kendaraan pribadi. Antrian Panjang pengguna MRT dan Trans Jakarta. Ojol menjadi pilihan bertransportasi," katanya.

Ilustrasi KRLIlustrasi KRL Foto: Pradita Utama

"Sementara aktivitas pusat perbelanjaan, perkantoran, perbankan masih berlangsung normal. Walaupun ada himbauan untuk bekerja di rumah. Kontak dengan publik akan memperbesar risiko penyebaran Covid-19. Mengisolasi diri tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, bahkan mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia," tambahnya.

Begitu juga bagi masyarakat di luar Jakarta, yang kerap beraktivitas menggunakan kendaraan umum.

"Dilematis bagi aktivitas transportasi masyarakat yang berasal dari luar Jakarta. Upaya menggunakan transportasi umum menjadi berkurang. Penggunaan kendaraan pribadi akan cenderung meningkat. Beruntung operasional KRL Jabodetabek tidak mengalami pengurangan. Upaya mencegah terinfeksi virus Corona di KRL Jabodetabek oleh PT KCI sudah dilakukan sejak dini sebelum terbit Protokol di Area dan Transportasi Publik," katanya.

Untuk bisa lebih menekan virus corona, Djoko menilai kebersihan lingkungan menjadi syarat utama juga.




(lth/din)

Hide Ads