Pandemi virus corona membuat aktivitas masyarakat berubah, bahkan corona juga ikut mempengaruhi aktivitas bertransportasi di Jakarta. Contoh paling sederhana, banyak yang berpendapat mengendarai kendaraan pribadi jauh lebih aman dibandingkan dengan kendaraan umum.
Setidaknya itu pandangan pengamat transportasi Djoko Setijowarno bagikan kepada detik.com.
"Aktivitas bertransportasi di Jakarta pasti berpengaruh. Biasanya menggunakan transportasi umum, beralih menggunakan kendaraan pribadi. Antrian Panjang pengguna MRT dan Trans Jakarta. Ojol menjadi pilihan bertransportasi," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sementara aktivitas pusat perbelanjaan, perkantoran, perbankan masih berlangsung normal. Walaupun ada himbauan untuk bekerja di rumah. Kontak dengan publik akan memperbesar risiko penyebaran Covid-19. Mengisolasi diri tidak hanya untuk keselamatan diri sendiri, tetapi juga untuk orang lain, bahkan mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia," tambahnya.
![]() |
Begitu juga bagi masyarakat di luar Jakarta, yang kerap beraktivitas menggunakan kendaraan umum.
"Dilematis bagi aktivitas transportasi masyarakat yang berasal dari luar Jakarta. Upaya menggunakan transportasi umum menjadi berkurang. Penggunaan kendaraan pribadi akan cenderung meningkat. Beruntung operasional KRL Jabodetabek tidak mengalami pengurangan. Upaya mencegah terinfeksi virus Corona di KRL Jabodetabek oleh PT KCI sudah dilakukan sejak dini sebelum terbit Protokol di Area dan Transportasi Publik," katanya.
Untuk bisa lebih menekan virus corona, Djoko menilai kebersihan lingkungan menjadi syarat utama juga.
"Simpul transportasi, seperti bandar udara, pelabuhan laut, pelabuhan penyeberangan, stasiun, terminal penumpang harus menjadi perhatian dan halte bus. Soalnya, simpul transportasi salah satu tempat berkumpulnya warga untuk aktivitas bertransportasi. Terutama terminal penumpang bus dan halte bus yang tertutup harus dalam kondisi bersih," katanya.
"Pemerintah baik pusat maupun daerah dapat menginstruksikan bagi penyelenggara terminal penumpang bus benar-benar menjaga kebersihan kawasan terminal. Operator angkutan umum juga diarahkan untuk melakukan hal sama melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan yang akan digunakan. Publik pengguna jasa transportasi umum harus mendapatkan pencerahan berkesehatan dalam transportasi umum," tambahnya.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?