Dikutip World Standards, hanya 35% negara di dunia yang menganut setir kanan. Negara dengan lalu lintas sebelah kiri dan setir kanan kebanyakan adalah koloni Inggris kuno.
Ada alasan kenapa beberapa negara menerapkan setir kanan dan berjalan di sebelah kiri. Hal ini kembali ke masa feodalisme Inggris, di mana orang-orang masih membawa pedang ke manapun mereka pergi. Saat itu, kebanyakan orang memegang pedangnya dengan tangan kanan.
Setidaknya ada tiga alasan mereka menggunakan sisi sebelah kiri jalan untuk berpergian. Pertama, para pejuang perang dapat dengan mudah menggunakan tangan kanan mereka untuk memegang pedang saat menyerang lawan yang mendekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, dengan berjalan di sebelah kiri, mereka bisa menghindari menabrak sarung pedang milik orang lain. Sarung pedang ini biasanya menggantung di sabuk dan ditempatkan di sisi kiri pinggang.
Ketiga, orang yang menggunakan tangan kanan lebih mudah naik kuda dari sebelah kiri. Mereka akan kesulitan naik kuda dari sebelah kanan jika sarung pedang berada di sebelah kirinya.
Lalu, kenapa banyak negara di dunia pakai setir kiri (jalan di sisi kanan)?
Napoleon Bonaparte mulai menerapkan berpergian di sisi kanan jalan ketika ia menaklukkan negara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Polandia dan beberapa negara lainnya. Untuk mobil, melaju di sisi kanan jalan berarti setirnya berada di sebelah kiri.
Namun, musuh-musuh Napoleon menolak arahan tersebut. Salah satunya Inggris, yang keras kepala mempertahankan tradisi mengemudi di sebelah kiri.
Faktanya, Inggris menerapkan aturan tetap berkendara di sebelah kiri dengan setir kanan di semua negara jajahannya.
Namun, Amerika ingin melepaskan diri dari akar Inggrisnya. Alhasil, Amerika menerapkan setir kiri dan lalu lintas sebelah kanan sebagai gantinya.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini