Kalau RI Wajibkan Fitur Ini di Mobil, Kematian Lalu Lintas Bisa Ditekan

Kalau RI Wajibkan Fitur Ini di Mobil, Kematian Lalu Lintas Bisa Ditekan

Rizki Pratama - detikOto
Minggu, 02 Feb 2020 16:01 WIB
Arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Slipi, Jakarta, Kamis (26/09/2019) masih ditutup oleh aparat polisi.
Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Sebagai sarana transportasi, kendaraan bermotor tak dapat dilepaskan dari teknologi atau fitur keselamatan. Fitur-fitur yang memudahkan sekaligus meningkatkan keamanan terus ditingkatkan demi mengurangi risiko kecelakaan.

Salah satu fitur keamanan yang paling berpengaruh dalam hal keselamatan adalah Electronic Stability Control (ESC). Sebuah laporan dari Bloomberg Philantropies menemukan bahwa 42.000 nyawa dapat diselamatkan dan 150.000 cedera dapat dihindari pada tahun 2030 jika semua mobil baru di negara G20 dilengkapi fitur ESC mulai tahun 2020 ini.

Setidaknya ada 7 negara G20 yang belum mewajibkan mobil baru dijual dengan fitur ESC, termasuk Indonesia. Selain Indonesia, Argentina, Brazil, China, India, Mexixo, dan Afrika Selatan yang tergabung dalam G20 belum mewajibkan semua mobil baru menggunakan ESC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam laporan yang sama juga disebutkan penerapan aturan itu akan memberikan benefit dalam kestabilan perekonomian. Setidaknya apabila negara itu mewajibkan fitur ini maka akan menghasilkan keuntungan sebesar USD 21,5 miliar atau setara dengan Rp 293 triliun.

Transport Research Laboratory (TRL) melakukan studi independen terkait penerapan ESC di negara G20 yang menjadi produsen dari 98 persen kendaraan di seluruh dunia. Hasil studi ini sudah dikeluarkan sebelum Konferensi Tingkat Mentri ke-3 tentang Keamanan Jalan di Stockholm dan akan berpeluang besar untuk menerapkan standar rekomendasi PBB ini.

ADVERTISEMENT

"Laporan kami membantu negara-negara melihat dampak dari segera menerapkan peraturan ESC yang diamanatkan dalam mobil dan mudah-mudahan memacu tindakan untuk keselamatan nyawa dalam perjalanan dan membuat jalan lebih aman," ujar Kepala Ilmuwan TRL, David Hynd.

Global Road Safety Report dari World Health Organization (WHO) menemukan jumlah kematian lalu lintas mencapai 1,35 juta pada tahun 2016. Dari semua fitur keselamatan kendaraan, ESC dianggap sebagai fitur yang paling penting untuk menghindari kecelakaan sebesar 38 persen.

Amerika Serikat sebagai negara G20 pertama yang mewajibkan fitur ini menunjukkan bahwa hampir 2.000 nyawa diselamatkan berkat fitur ESC pada tahun 2015

"Kami memiliki banyak bukti bahwa ESC mengurangi jumlah tabrakan fatal di jalan. Mengingat temuan analisis baru ini bahwa manfaat dari peraturan ESC akan lebih besar daripada biaya yang relatif murah. Semua negara G20 lainnya harus segera menggunakan teknologi ini," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Bloomber Philantropies, Kelly Henning.




(rip/rgr)

Hide Ads