Dua merek mobil pamit undur diri dari kancah otomotif di Tanah Air. Chevrolet dipastikan menyetop penjualannya dan Datsun diisukan untuk tidak lagi memasarkan mobilnya. Dengan hengkangnya dua merek tersebut, akankah mempengaruhi citra industri otomotif Tanah Air di mata internasional?
Pengamat otomotif Bebin Djuana mengatakan keputusan merek otomotif untuk tidak lagi berjualan di Indonesia bukan hanya bergantung dengan penerimaan pasar domestik dalam negeri.
"Saya yakin dunia tidak menutup mata bahwa mundurnya itu tidak semata-mata karena kondisi nasional pada umumnya," ungkap Bebin di Jakarta, Senin (20/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan secara domestik mengalami penurunan. Nilai itu turun 10,8% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang tercatat 1.151.413 unit.
Namun pengamat otomotif yang dulu berkiprah di salah satu Agen Pemegang Merek otomotif ini melihat, masalah yang dialami Chevrolet misalnya tidak hanya bisnis. Ia berpendapat karena masalah internal juga berdampak hingga ke Indonesia.
"Saya melihat juga bahwa ada yang punya masalah internal, Detroit (markas Chevrolet di Amerika Serikat) ada masalah, getahnya ke Indonesia," ungkap Bebin.
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah