Kabar Menyenangkan Dunia Otomotif Indonesia 2019

Kabar Menyenangkan Dunia Otomotif Indonesia 2019

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 27 Des 2019 08:43 WIB
Foto: Istimewa/Setpres


4. Peluncuran Esemka Bima

Kabar Menyenangkan Otomotif Indonesia 2019Foto: Istimewa/Setpres


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah ditunggu-tunggu, mobil Esemka akhirnya mulai menampakkan diri. PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akhirnya meresmikan pabriknya di Desa Demangan, Boyolali untuk memproduksi mobil-mobil Esemka.

Dalam pantauan detikcom di lokasi, deretan mobil Esemka berwujud pick-up berjejer rapi di dalam pabrik. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, mobil perdana Esemka adalah sebuah pick-up disapa Bima.



Esemka Bima memiliki kelir putih di bagian bodi, sementara grille depannya dicat hitam. Dalam brosur tertera Esemka Bima dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC. Mobil memiliki daya maksimum setara 72 kW dan torsi maksimum 119 Nm.

Secara dimensi, Esemka memiliki panjang 4.560 mm, lebar 1.645 mm, dan tinggi 1.890 mm dengan karbo boks berukuran 2.750 mmx 1.600 mm x 460 mm.

Presiden Direktur PT SMK Eddy Wirajaya beberapa waktu lalu menyebut Esemka ini baru akan diperkenalkan pada wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya saja. Demi menjamin kualitas aftersales.



"Esemka Bima Baru akan dipasarkan di Jawa Tengah sekitarnya. Dan saya rasa kita masih di Jawa tengah, Jawa Timur, Jawa Barat juga ada, agar masih bisa dikontrol bengkel rekanan kami," katanya.

"Untuk diler masih dalam proses dan saat ini masih kita pilih main dilernya (kerjasama dengan siapa-Red) dan ini masih tik-tok'an (masih terus berhubungan)," tambahnya.

Sebagai pendatang baru, pikap Esemka Bima itu bakal menantang pikap dari merek Jepang, India hingga China yang sudah lebih dulu eksis di Indonesia, terutama pikap bermesin 1.500 cc ke bawah.




5. Suntikan Investasi Industri Otomotif

Merek-merek otomotif Jepang akan terus berinvestasi di Indonesia, total bakal ada puluhan triliun masuk ke industri otomotif tanah air.

"Kami mendapat laporan tentang rencana ekspansi dari Toyota Group sebesar Rp 28,3 triliun. Ini termasuk pengembangan Toyota, Daihatsu, dan Hino," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran pers yang diterima detikcom, Selasa (19/11/2019).

Khusus untuk Toyota, investasi puluhan triliun itu direalisasikan dalam periode lima tahun, yakni 2019-2023 untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Di samping itu, Honda menyampaikan akan merealisasikan investasi sebesar Rp5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia.

"Investasi tersebut untuk model baru dan pendalaman industri, lokalisasi dan sebagainya. Karena memang salah satu nilai positif dari Honda adalah menempatkan pusat penelitian dan pengembangannya di Indonesia," papar Menperin.



Honda juga menyuntikkan investasi sebesar Rp 5,1 triliun pada periode 2019-2023 di Indonesia. Investasi itu untuk pengembangan model baru dan lokalisasi industri mobil Honda.

"Rp 5,1 triliun itu untuk roda empat, untuk pengembangan model baru, pendalaman lokalisasi industri, KBH2 (Kendaraan Bermotor Roda Empat yang Hemat Energi dan Harga Terjangkau) kan kita sudah 89 persen tapi kita masih terus fighting supaya cost itu kompetitif ya dengan lokalisasi," ujar Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy ditemui di Jakarta, Minggu (24/11/2019).

Terakhir ada Hyundai Motor Company dengan menanamkan investasi sebesar USD 1,5 miliar atau sekitar Rp 21 triliun untuk pembangunan pabrik. Hal itu dikatakan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, di Busan, Korea Selatan.

"Hyundai investasinya USD 1,5 miliar akan dilakukan dua tahap. Pertama sebesar USD 750 juta untuk bangun pabrik di daerah Karawang dengan lahan sekitar 80 hektar," kata Airlangga di Busan, Korea Selatan, Selasa (26/11/2019).



Kemudian tahap kedua dengan nilai pembangunan USD 750 juta adalah untuk pabrik di wilayah dekat Patimban. Untuk realisasi investasi ini diharapkan bisa mulai dibangun tahun depan. Pembangunan diproyeksi memakan waktu 2-3 tahun.

Soal pabrik ini Hyundai sudah menandatangani MoU dengan pemerintah Indonesia untuk membangun pabrik manufaktur kendaraan di Kota Deltamas, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat. Pabrik baru ini memiliki nilai investasi sekitar USD 1,55 miliar hingga 2030, termasuk biaya operasional dan pengembangan produk.

Proses produksi akan dimulai pada semester kedua 2021 dengan kapasitas tahunan sekitar 150.000 unit, kapasitas produksi tahunan akan mencapai sekitar 250.000 unit pada saat kapasitas penuh. Mobil yang akan diproduksi adalah mobil SUV, MPV, dan model sedan untuk pasar Indonesia. Mobil listrik juga dipertimbangkan untuk diproduksi.

(rip/lth)

Hide Ads