-
Mobil Mitsubishi Xpander Cross sudah diluncurkan sejak 12 November, namun mobil ini masih bikin heboh detikers saja dan cukup menggemparkan dunia otomotif Indonesia.
Mobil ini diklaim sebagai low SUV terkeren di kelasnya dengan fitur seperti ground clearance yang tinggi dan fitur yang mumpuni. Selain itu soal pengendara motor sport R15 yang lawan arah namun marah ngomel-ngomel ke pengguna jalan juga bikin kesel detikers dan jadi artikel populer sepanjang beberapa hari ini.
Ada juga berita soal produsen mobil Kia yang akhirnya kembali lagi ke Indonesia setelah ditangani oleh Indomobil. Berikut daftar berita populer agar detikers tidak ketinggalan baca berita seputar otomotif di tanah air
Mitsubishi Xpander Cross dibanderol dengan harga cukup tinggi di segmen mobil low SUV. Xpander Cross paling murah dibanderol Rp 267.700.000 untuk versi M/T. Sedangkan paling mahal Rp 286.700.000 untuk varian A/T dengan leather seat premium package.
Sebagai perbandingan, rival-rival Xpander Cross di segmen ini seperti Toyota Rush, Daihatsu Terios, dan Honda BR-V punya harga yang lebih murah.
Untuk contoh, mengutip situs resminya, Toyota Rush dibanderol mulai Rp Rp 244.250.000 untuk tipe G M/T. Sedangkan paling mahal Rp 265.650.000 untuk tipe TRD Sportivo A/T.
Sementara kompetitor lainnya, Daihatsu Terios paling murah dibanderol mulai Rp 212.300.000 untuk versi X MT Deluxe. Dan paling mahal Rp 255.000.000 untuk tipe R AT Deluxe.
Seorang pengendara motor R15 kesal karena jalannya di halangi oleh pemotor. Namun posisinya, pengendara R15 ini tidak dalam posisi yang benar, sebab melawan arah.
Bukannya mengalah, pengendara R15 yang melawan arah ini malah ngotot dan tidak mau disalahkan saat ditegur, dan sempat membuka helmnya.
Kejadian ini, kabarnya terjadi di sekitar Jl. Palmerah Utara, Jakarta Barat, diunggah oleh akun sosial medi twitter @TolakBigotRI, Rabu (13/11/2019).
"Ketika pengendara R15 bosan dengan jalan yang biasa. Lokasi palmerah depan mesjid Failaka. Sudah lawan arah, emosian ditambah lagi klakson-klakson. Begini ini orang salah tapi ngotot dengan kesalahannya. Miris!," cuitnya.
Tak pelak postingan ini bikin netizen geram. "Baiknya yg spt ini ditindak pak @NTMCLantasPolri @DivHumas_Polri. bkn cuma arogan, perilaku meresahkan & ganggu ketertiban," tulis satu netizen.
Sebuah kecelakaan fatal melibatkan bus Sinar Jaya B-7949-IS dengan bus Arimbi B-7168-CGA di Km 117 tol Cipali arah Jakarta, Kamis (14/11/2019) dini hari. Kronologinya, bus Sinar Jaya yang berada di jalur A (arah Palimanan) tidak terkendali sehingga berpindah ke jalur B (arah Jakarta). Bus Sinar Jaya menabrak Bus Arimbi di jalur tersebut.
Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena pengemudi bus Sinar Jaya tidak bisa mengendalikan kendaraannya.
"Kendaraan Sinar Jaya melaju dari arah Jakarta menuju Palimanan (jalur A). Setiba di TKP diduga sopir Sinar Jaya kurang antisipasi sehingga kendaraan tidak terkendali lalu menyeberang ke jalur B menabrak Bus Arimbi yang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta di lajur 2," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, kepada detikcom.
Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan pun menyesalkan kejadian ini. Apalagi kecelakaan ini cukup fatal, karena bus sampai menyeberang ke lajur berlawanan. "Karena kalau (kecelakaan) sudah nyeberang (lajur) itu, pasti korbannya lebih banyak, karena mereka (pengemudi bus) sama-sama lagi cepat," kata pria yang akrab disapa Sani, kepada detikcom, Kamis (14/11/2019)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menaikkan bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB). BBN kendaraan bermotor DKI Jakarta menjadi 12,5 persen dari sebelumnya 10 persen.
Hal itu tertuang dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2009 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor. Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 itu ditandatangani oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 7 November dan diundangkan di Jakarta pada 11 November 2019 kemarin.
Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 2019 tentang Perubahan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2009 tentang Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ini mulai berlaku setelah 30 hari terhitung sejak tanggal diundangkan. Artinya, BBN kendaraan bermotor DKI Jakarta mulai naik menjadi 12,5% pada 11 Desember 2019.
Namun kenaikan BBN ini membuat produsen mobil meradang. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menganggap waktu penerapan kebijakan baru ini kurang tepat. Belum lagi bahwa DKI merupakan lumbung besar bagi penjualan kendaraan di Indonesia.
"Kalau kita lihat DKI memang kontributor penjualan terbesar. Kebetulan saat ini lagi penjualan agak surut tahun ini karena agenda politik, nggak ngerti kenapa di akhir tahun," kata Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi saat dihubungi detikcom, Selasa (12/11/2019).
Ia menyayangkan mengapa tarif BBN-KB dinaikkan pada akhir tahun, padahal akhir tahun merupakan momen para pelaku bisnis otomotif untuk bangkit dari beratnya semester awal akibat pesta politik.
Executive General Manager PT Toyota-Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto menambahkan langkah menaikkan bea balik nama kendaraan bermotor itu kurang tepat. Apa alasannya?
"Menurut pendapat saya, kenaikan BBN sebesar 2,5% tidak tepat dilakukan di tengah kelesuan pasar otomotif belakangan ini. Apalagi DKI Jakarta sebagai kontributor penjualan terbesar (di atas 20%) untuk total pasar otomotif Indonesia dibandingkan provinsi lainnya," kata pria yang akrab disapa Suryo
PT Kreta Indo Artha (KIA), anak perusahaan di bawah naungan Indomobil Group, resmi menjalankan distribusi kendaraan bermotor Kia di Indonesia. Menyusul penunjukan resmi ini, PT Kreta Indo Artha akan bertanggung jawab atas seluruh penjualan dan layanan purna jual, termasuk jaminan atas semua kendaraan Kia baik kendaraan penumpang dan kendaraan komersial ringan.
PT Kreta Indo Artha juga bertindak sebagai importir dan distributor resmi mobil Kia di Indonesia serta mengawasi seluruh jaringan Kia yang ada di Indonesia. Mobil yang akan dijual adalah Kia Picanto, Kia Rio, Kia Grand Sedona, dan Kia Big-Up K2700 (LCV).
Selain itu PT Kreta Indo Artha (KIA) juga berkomitmen untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna mobil Kia melalui jaringan aftersales service dan ketersediaan suku cadang. PT Kreta Indo Artha (KIA) akan menguatkan dan menambahkan jaringan layanan aftersales yang saat ini fokus pada Jabodetabek dan kota-kota besar lain di Indonesia, seperti Surabaya, Malang, Medan, Palembang, Jogja, Solo dan Semarang dan tidak menutup kemungkinan di daerah lain di luar Jawa dan Sumatera.
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?