Transportasi di Ibu Kota Baru, Harusnya Manfaatkan Perairan Juga

Transportasi di Ibu Kota Baru, Harusnya Manfaatkan Perairan Juga

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 11 Nov 2019 17:06 WIB
Foto: Muhammad Rosyid
Jakarta - Pemindahan ibu kota baru negara di wilayah Kalimantan diharapkan bisa membuat orang-orang beralih ke transportasi umum. Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno mengatakan keuntungan lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai sarana transportasi di Kalimantan adalah perairan.

Ia mengatakan kawasan perbukitan di bawah menara Bukit Sudharmono direncanakan sebagai titik nol dari Ibu Kota yang baru.


"Kawasan ini merupakan areal hutan tanaman industri (HTI). Ada tantangan membangun sistem transportasi di daerah perbukitan. Pilihan bijak memanfaatkan akses perairan Teluk Balikpapan untuk logistik, mobilitas dan wisata," kata Djoko dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Senin (11/11/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Djoko menggambarkan saat melakukan perjalanan bersam Tim Balitbang Kementerian Perhubungan (3 November 2019). Menggunakan jalur perairan bisa menempuh lebih cepat untuk tiba di Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.



"Jika memanfaatkan jalur perairan kombinasi dengan jalan raya memerlukan sekitar 1 jam sudah bisa tiba di IKN Baru. Sedangkan dengan jalan dua lajur (jalan provinsi) sekitar 2,5 jam - 3 jam melewati KM 38 Semboja," kata Djoko.

Menurutnya, dengan memanfaatkan Teluk Balikpapan, dapat memberikan akses yang lebih efektif menuju IKN baru selama masa tahapan konstruksi. Pemanfaatan juga baik untuk distribusi logistik.



"Terutama untuk urusan logistik, ketimbang menggunakan jalan raya. Dapat memanfaatkan dermaga milik perusahaan HTI yang pernah beroperasi. Dermaga itu masih bisa beroperasi dan akses jalan dari dermaga itu ke akses jalan provinsi menghubungkan dengan IKN Baru sedang dikerjakan," kata Djoko.

"Transportasi material logistik menggunakan jalur air (Teluk Balikpapan), selain lebih dekat juga tidak mengganggu lalu lintas kendaraan dalam Kota Balikpapan," ungkap Djoko.



Ia membeberkan hal yang berkaitan dengan sea transportation connectivity dapat berupa Pelabuhan Semayang sebagai pelabuhan utama penumpang, Pantai Lango potensial sebagai logistic centre, Pelabuhan KKT sebagai pelabuhan utama barang (direct call), Pelabuhan Penyebrangan Kariangau khusus penumpang, Dermaga Penyeberangan Pulau Balang, Dermaga Penyeberangan ITCI, Dermaga Penyeberangan Mentawir, short sea shipping Semayang - Kariangau - Pulau Balang - Mentawir, perlu penetapan jalur Traffic Separation Scheme (TSS).

"Diperlukan dermaga logistik untuk bongkar muat material mendukung Pembangunan IKN Baru. Dermaga tersebut dilengkapi Kawasan Terminal untuk warehouses dan pabrikasi untuk mendukung pembangunan IKN Baru," ungkapnya.

Halaman 2 dari 3
(riar/lua)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads