PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang juga membagi kapasitas produksinya dengan Toyota pun tak dapat memberikan komentar lantaran belum menerima Petunjuk Pelaksanaan atau Juklak dari Kementerian Perindustrian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juklak menjadi elemen penting bagi Daihatsu untuk melakukan penelitian dan pengembangan mobil hybrid di Indonesia. Bahkan tanpa Juklak, Daihatsu belum dapat menyiapkan rencana apa pun untuk mobil hybrid rakitan lokal itu.
"Belum ada, belum lihat Juklak, kalau ada baru pikirin strategi,: tegasnya.
Toyota sendiri sebelumnya juga telah meluruskan maksud dari penyataan Menperin lebih dulu. Toyota memang telah menyiapkan dana investasi dalam waktu 5 tahun ke depan untuk mobil listrik di Indonesia.
"Komunikasi ini datang pada saat pemerintah Indonesia datang ke Jepang dan bertemu dengan Toyota. Di dalamnya (pada pertemuan waktu itu-Red) ada 2 hal yang disampaikan. Pertama, untuk investasi kita janji investasi Rp 20 Triliun dan itu sudah terlaksana lebih cepat dari rencana sebelumnya," kata Marketing Director PT Toyota Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy beberapa waktu lalu.
"Ke depannya Rp 28 triliun di Indonesia hingga 5 tahun ke depan dan di dalamnya ada produksi mobil listrik. Kalau ditanya kapan mereka masih mempelajarinya (tidak pasti pada 2022-Red)," timpalnya.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?