Resmikan Operasional SPKLU, PLN Libatkan 20 BUMN dan Swasta

Resmikan Operasional SPKLU, PLN Libatkan 20 BUMN dan Swasta

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 29 Okt 2019 16:35 WIB
SPKLU PLN Foto: Istimewa/PLN
Jakarta - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di beberapa titik kawasan DKI Jakarta. Seremonial itu dilakukan di Kantor Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2019).

Pembangunan SPKLU itu melibatkan kurang lebih 20 pihak dari swasta dan BUMN.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kita seremonial, di ring satu depan heritage ini akan menyaksikan bagaimana komitmen PLN mendukung kendaran mobil listrik. Kami ditugaskan pemerintah sesuai Perpres no 55 pertama kali menyiapkan charging station. Dua minggu lalu telah ditandatangani MOU dengan 20 swasta dan BuMN untuk bersama-sama memgembangkan kendaraan berbasis listrik," kata General Manager PT PLN Persero, Ihsan Asaad di kesempatan tersebut.

Di depan Kantor Distribusi Jakarta Raya sendiri ada tiga unit SPKLU yang terdiri dari Ultra Fast Charging, Fast Charging, dan Normal Charging. Satu unit Ultra Fast Charging memiliki 4 socket sehingga dapat melayani empat mobil sekaligus. Sedangkan Fast Charging memiliki 3 Socket.

SPKLU PLNSPKLU PLN Foto: Rizki Pratama/detikOto


"Saat ini di depan gedung kita terpasang tiga satu ultra fast charging 150 kw yang bisa cas empat mobil secara simultan buat mobil Eropa Jepang. Kemudian ada satu unit fast charging 50 kw dc ada tiga colokan. Dan satu charging normal dan satu lagi charging untuk sepeda motor dan grab wheel," ujar Ihsan.



Ihsan menyatakan bahwa pembangunan SPKLU ini merupakan bukti komitmen PLN terhadap perkembangan mobil listrik.

SPKLU PLN SPKLU PLN Foto: Rizki Pratama/detikOto


"Hari ini untuk pertama kali di Jakarta memasang charging station untuk mobil listrik. Ini tidak kalah sama BPPT, 150 kw. Ini komitmen kami mendorong kendaraan listrik. Kita harapkan ke depan dengan berkembang mobil listrik kita tak perlu lagi impor BBM dan gas jadi membantu pemerintah mengurangi defisit," tutup Ihsan.


(rip/lth)

Hide Ads