Hal ini ia sampaikan saat menghadiri penandatanganan nota kesepahaman atau MoU (memorandum of understanding) BPPT - PLN bersama ke 20 perusahaan di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
"Saya menyambut baik atas MoU yang dilakukan pada hari ini dalam kaitannya penggunaan kendaraan listrik pada masa yang akan datang. Ini kalau bisa dilakukan secara masif akan lebih baik, dan mudah-mudahan Pak Menko (Luhut Binsar Pandjaitan) selalu sampaikan jangan berhenti hanya penandatanganan saja, setelah itu lupa apa yang harus dilakukan," tutur Nasir di Jakarta, Rabu (16/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini di-challenge (BPPT - PLN), seluruh Jakarta sudah terpasang semuanya, bahkan di seluruh kota-kota besar yang lainnya yaitu apakah di Bandung, Surabaya. Kota-kota lain yang memungkinkan di dalam kendaraan bermotor listrik ini," tutur Nasir.
Sementara di sisi lain pihak PLN sendiri belum mengungkapkan berapa banyak target SPKLU yang bakal dibangun ke depan.
"Target SPKLU masih ditajamkan, makanya di MoU ini adalah dalam rangka menajamkan roadmap. Dengan begini saling ketemu supaya kami tahu kebutuhan dari demandnya berapa growthnya berapa yang ada supaya bersama BPPT dan LEN kami menyiapkan charging pada skala yang lebih ekonomis," ujar Plt Direktur Utama PT PLN Sripeni Inten Cahyani.
Namun pihaknya merencanakan akan menambah 10 titik SPKLU fast charging di wilayah Indonesia dalam waktu dekat.
"Akan launching ada 10 titik di Jakarta, Bandung, Banten, Jogja, Semarang, Surabaya, dan Medan, itu untuk yang fast charging. Kira kira (waktu pengisian) sekitar setengah jam 30-40 menit. Yang medium 4 jam," ujar Sripeni.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah