Sebab sumber listriknya masih menggunakan batu bara di mana ujung-ujungnya menjadi sumber polutan. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengumumkan saat ini tengah memiliki dua stasiun pengisian kendaraan listrik Fast Charging Station (FCS) di BPPT Thamrin dan B2TKE Puspitek Serpong.
"Listrik itu perlu pengaturan yang lebih baik. Itu ada smart grid ketersediaan, ada lagi konsep kendaraan yang ramah lingkungan itu tidak bisa diwujudkan kalau ternyata energi listrik nya masih berasal dari kurang clean," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Konversi Energi (B2TEK) Muhammad Mustafa Sarinanto di Serpong, Tangerang, Sabtu (7/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yap sumber listrik ini diklaim lebih murni ketimbang mengandalkan batu bara khususnya untuk kendaraan listrik. Sebab dua FCS tersebut menggunakan solar panel atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang ada di atap gedung menyerap energi matahari yang mempu melahirkan 100 kWp.
Pun ia menjelaskan untuk memantau arus listriknya saat ini sudah tersedia teknologi yang disebutnya Smart Micro Grid.
Mekanisme sederhananya berupa photo voltage yang akan mengonversi energi matahari menjadi energi listrik, sejumlah baterai untuk menyimpan energi kemudian disalurkan ke beban, unit genset dan sistem kontrol microgrid.
Jadi misalnya saat mobil dicas, FCS yang digunakan akan menampilkan informasi kepada control room. Menampilkan data secara retail konsumsi listrik yang digunakan ataupun dihasilkan dari PLTS.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?