Pengamat Transportasi dari Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno menyebut hal itu bisa jadi upaya memasyarakatkan kendaraan listrik.
"Kebijakan pemerintah juga harus mencakup aspek penghematan pemakaian bahan bakar minyak (BBM). Daerah-daerah di Indonesia yang selama ini sulit mendapatkan BBM seharusnya didorong sekalian untuk langsung memanfaatkan listrik sebagai energi penggerak kendaraan di daerah tersebut," kata Djoko melalui keterangan resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan kendaraan listrik di Kabupaten Asmat menjadi salah satu daerah terpencil yang dapat memenuhi transportasi kendaraan listrik.
"Penggunaan kendaraan elektrik seperti itu sudah dilakukan di Asmat, Papua," kata Djoko.
Bahkan mencuplik dari Data Dinas Perhubungan Kabupaten Asmat populasi motor listrik di wilayah tersebut sudah mencapai ribuan unit.
Hingga November 2018 tercatat 3.154 kendaraan listrik. Terbanyak sepeda motor listrik 3.067 unit.
"Penggunaan kendaraan elektrik seperti itu sudah dilakukan di Asmat, Papua. Gugusan pulau-pulau kecil atau daerah kepulauan, kawasan pariwisata dapat didorong. Seperti kawasan wisata Pulau Gili Trawangan di Lombok, tidak mengijinkan kendaraan bermotor beroperasi, sepeda listrik boleh dipakai. Wilayah pulau-pulau kecil, daerah terdepan dan terpencil, didorong pemakaian kendaraan bermotor listrik," jelas Djoko.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?