Wali Kota Depok M Idris Abdul Somad mengatakan hal ini termasuk dalam paket kebijakan untuk mengurai kemacetan yang disebut Joyful Traffic Management (Jotram). Tidak main-main, kebijakan tersebut bahkan dilakukan studi banding langsung ke Jepang.
Baca juga: 15 Skenario Pemkot Depok Urai Kemacetan |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi di Jepang, suara khusus tersebut dijadikan sinyal bagi para pejalan kaki yang hendak menyeberang jalan. Seperti dicuplik dari Japantimes.co, salah satunya sebagai sinyal aman menyeberang untuk penyandang tunanetra.
Ada dua tipe suara yang digunakan, yakni melodi dan onomatopoeia. Untuk melodi tipe menggunakan musik anak-anak Jepang dengan judul Toryanse, lagu ini paling umum untuk musik yang dimainkan oleh lampu lalu lintas di Jepang untuk aman dilintasi pejalan kaki.
Musik lainnya menggunakan lagu tradisional Common Frae the Town. Tipe suara yang kedua, menggunakan kicauan burung. Hingga Maret 2016, seperti dikutip dari Amazing Japan sudah ada 19.000 pedestrian yang dilengkapi dengan suara di Jepang. Namun tidak semua orang Jepang menyukai suara ini, sebagian mereka menganggap suara di lampu lalu lintas juga menjadi sumber polusi suara baru.
(riar/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Harga Mobil China Ramai-Ramai Turun, Nilai Jual Jadi Anjlok?