Menurut Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, arus balik tahun ini tidak berjalan sesuai harapan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain banyaknya arus kendaraan yang balik ke Jakarta pada tanggal-tanggal tersebut, kemacetan yang terjadi di beberapa titik di tol Trans Jawa juga disebabkan karena perilaku pengendara mobil yang tidak taat pada aturan lalu lintas.
"Melihat di lapangan, potensi penyebab kemacetan di tol adalah karena tidak tertibnya pengendara roda empat," lanjut Sani
Menurut Sani, sebagian besar masyarakat pengguna jalan masih euforia dengan adanya tol Trans Jawa. Dan tanpa persiapan yang matang, seperti mengisi BBM, mencukupi saldo e-tol, atau logistik, mereka menjamah tol Trans Jawa dengan rute panjang. Akhirnya pun mereka mengalami kendala, dari kehabisan bensin, atau saldo e-tol.
"Selain itu, pengguna roda empat ini jadi seperti camping (piknik). Di tol Trans Jawa mereka berhenti di beberapa titik, terutama titik-titik di rest area. Dan ini sudah jelas menimbulkan kemacetan yang sangat parah," ujarnya.
Sani juga menyayangkan tidak tegasnya petugas di lapangan untuk menghalau si pengguna mobil yang berhenti sembarangan di rest area atau di sepanjang bahu jalan.
"Jadi ada beberapa rest area itu sudah ditutup, tapi tetap si pengguna jalan itu berhenti. Jadi setelah rest area itu dia di badan jalan berhenti berjejer panjang, ada petugas. Tapi petugas diam saja," terangnya.
"Tapi mungkin ini bisa dimaklumi, karena jumlah aparat yang terbatas. Dan ini seharusnya menjadi PR, bagaimana supaya masyarakat paham bahwa (berhenti di bahu jalan) itu tidak boleh karena bisa membuat simpul kemacetan," pungkasnya. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?