Berita Populer: Avanza Keok dari Xpander sampai Mobil Ki Joko Bodo

Berita Populer: Avanza Keok dari Xpander sampai Mobil Ki Joko Bodo

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 15 Mei 2019 08:25 WIB
Berita Populer: Avanza Keok dari Xpander sampai Mobil Ki Joko Bodo
Foto: Luthfy Syahban
Jakarta - Persaingan Xpander vs Avanza tak hanya di Indonesia. Di negara tetangga, low MPV yang ramai diperbincangkan di Indonesia itu juga saling berebut selera konsumen.

Misalnya di Thailand, persaingan low MPV tak cuma Avanza vs Xpander. Lawan lainnya seperti Ertiga sampai Mobilio turut mewarnai jalanan Negeri Gajah Putih itu.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di Indonesia mungkin Avanza masih mendominasi segmen low MPV. Tapi di Thailand, Avanza harus takluk dengan Xpander dari segi penjualan selama Januari-Maret 2019.

Berita Avanza yang keok dari Xpander di Thailand ini menjadi salah satu berita populer otomotif, Selasa (14/5/2019) kemarin. Selain itu, ada beberapa berita populer lain seperti Ki Joko Bodo yang suka ngebut dulu sebelum hijrah, desain Honda Jazz yang tak garang lagi, bahaya meletakkan kaki di dasbor mobil, sampai bus yang takkan ugal-ugalan berkat ada Tol Trans Jawa.

Berikut ulasannya.
Dilansir Headlight Mag, persaingan mobil low MPV di Thailand cukup sengit. Data penjualan mobil di Thailand sepanjang Januari-Maret 2019, Xpander menjadi low MPV paling laris di sana. Di kelasnya, Xpander mendapat lebih dari 50 persen pangsa pasar.

Selama tiga bulan pertama 2019, Xpander terjual sebanyak 4.418 unit di Thailand. Mobil MPV andalan Mitsubishi itu meraih pangsa pasar sebesar 58,5 persen.

Mengisi posisi dua adalah Toyota Sienta. Sienta di Thailand terjual sebanyak 1.132 unit (15 persen) di Thailand selama Januari-Maret 2019. Kemudian diikuti Honda BR-V dengan angka 944 unit (12,5 persen).

Sementara Suzuki Ertiga terganjal masalah delivery di Thailand. Pada periode itu, Ertiga hanya terkirim 665 unit (8,8 persen).

Di bawah Ertiga adalah Honda Mobilio. MPV Honda tersebut terjual sebanyak 345 unit (4,6 persen). Sementara Avanza mengisi posisi buncit di kelas low MPV di Thailand. Selama tiga bulan, Avanza di Thailand hanya terjual sebanyak 43 unit (0,6 persen).

Nama paranormal kondang, Ki Joko Bodo yang kini telah hijrah kembali mencuat. Penampilannya berubah.

detikOto pada 2012 lalu sempat berbincang dengan Ki Joko Bodo soal hobi otomotifnya. Sebenarnya Ki Joko Bodo yang memiliki nama asli Agus Yulianto ini dulunya sering kepancing untuk kebut-kebutan di jalanan.

Seperti pengakuan Ki Joko Bodo kepada detikOto beberapa waktu silam. Selain suka dengan kendaraan mewah dalam garasinya seperi Mercedes-Benz SLK yang berkelir merah waktu itu, Ki Joko Bodo juga suka kebut-kebutan.

"Kendaraan yang paling saya sukai itu Mercedes Benz SLK, selain tubuhnya yang kecil mobil ini juga memiliki mesin yang bagus. Selain itu saya juga memiliki Ferrari dan Hummer satu tapi tidak diparkir di rumah," ujar Ki Joko Bodo pada 2012 lalu.

Ki Joko Bodo pun waktu itu mengaku sangat gemar kebut-kebutan bersama mobil sport koleksinya, tentunya tidak perlu takut.

"Iya aku suka ngebut, aku juga jadi sering mencari orang-orang di jalan yang sering kebut-kebutan. Kadang-kadang aku suka dipanasin dan aku kepancing juga," ujarnya sambil senyum-senyum.

Sebuah mobil yang seluruh bagiannya ditutupi kamuflase terekam kamera di jalanan. Inikah Honda Jazz yang kabarnya akan dirilis pada bulan Oktober 2019 di Tokyo?

Mobil itu tertangkap kamera di jalanan Jepang. Jika melihat desainnya, sekilas mobil mengalami perubahan yang cukup signifikan atau full model change. Mobil tak lagi memiliki garis-garis agresif seperti Honda Jazz generasi ketiga saat ini.

Honda Jazz generasi keempat bakal lebih manis, lebih muda ketimbang sporty. Dari foto spyshot terlihat mobil memiliki bonnet yang lebih pendek dengan lampu utama LED yang berlekuk dan grille yang berbeda dibanding generasi sekarang. Sementara lampu ekornya horizontal.

Di dalam, sepertinya ada tampilan informasi berukuran 7 inci yang mirip dengan Honda Pilot 2019 yang semuanya baru. Tombol-tombol melingkar pada konsol tengah dan sistem infotainment layar sentuh besar juga terlihat di salah satu gambar spy shot ini.Sebelumnya CEO Honda Takahiro Hachigo, membenarkan rencana mereka untuk membuat platform baru Honda Architecture yang akan dipakai untuk kendaraan-kendaraan model 2020. Besar kemungkinan platform ini bakal digunakan untuk memproduksi Honda Jazz.

Honda juga diyakini akan merilis Honda Jazz hybrid dengan teknologi i-MMD dual-motor dan juga versi listrik dengan jarak jelajah 300 km. Sementara untuk mesin bensinnya, bisa menggunakan mesin yang lebih kecil, 1.000 cc yang dipinjam dari mesin 3 silinder Honda Civic.

Kasus kecelakaan yang berakibat fatal ketika penumpang depan meluruskan kaki ke dasbor mobil sudah banyak. Diberitakan The Epoch Time, Bethany Benson, 22, menjadi salah satu korbannya.

Saat itu Benson sedang dalam perjalanan di kursi penumpang depan dengan kakinya diangkat ke dasbor. Namun, kecelakaan di depan menyebabkan efek domino hingga tak terhindarkan. Sebuah sepeda motor dan mobil bertabrakan, kemudian sebuah trailer mengerem mendadak sehingga mobil yang ditumpangi Benson tak bisa menghindari tabrakan.

Benson yang merupakan mahasiswi sejarah, bahasa Prancis, dan pendidikan itu harus menghabiskan waktunya di rumah sakit lantaran dia menaruh kaki di dasbor mobil. Dokter menyebut, Benson kemungkinan menderita luka serius karena kakinya berada di dasbor. Kekuatan airbag di dasbor yang mengembang dalam kecelakaan menyebabkan luka serius di kaki Benson.

Sejatinya airbag diciptakan untuk melindungi penghuni mobil agar tidak terbentur saat kecelakaan. Airbag itu mengenai hamstring Benson, mendorong kakinya ke atas dan melewati kaca depan dan menyebabkan lututnya menghantam matanya.

Cedera yang dialami Benson tak hanya bagian kaki, melainkan hidungnya patah, rongga mata kiri hancur, tulang pipi retak dan 11 patah tulang di kakinya. Dia juga menderita cedera otak dalam insiden ini.

"Saya selalu mengangkat kaki (ke dasbor mobil). Saya bahkan tak pernah berpikir bahwa itu bisa sangat berbahaya," katanya kepada Toronto Star.

Dia mengambil pelajaran. Jika saja kakinya tetap berada di lantai mobil, Benson akan selamat dan kondisinya bisa lebih baik. Sekarang ia ingin orang lain tahu betapa bahayanya mengangkat kaki ke dasbor.

"Sekarang saya sering melihat orang melakukan itu dan itu mengganggu saya karena mereka tidak tahu betapa berbahayanya itu. Aku hanya ingin berteriak kepada mereka untuk memberi tahu agar tidak melakukannya karena mereka mungkin berakhir seperti aku," kata Benson.

Sebelum ruas tol Cipali (Cikopo-Palimanan) dan tol Trans Jawa resmi digunakan, angkutan bus umum yang menuju ke Jawa Tengah mengandalkan jalur Pantura (Pantai Utara Jawa). Salah satu ingatan yang melekat di pikiran pemudik, bahwa bus-bus yang melewati jalur Pantura kerap ugal-ugalan dan tak segan balapan dengan bus lainnya.

Kini setelah ruas tol dari Jawa Barat tersambung ke Jawa Tengah, dan Jawa Timur, sudah jarang ditemui lagi perilaku sopir bus yang ugal-ugalan. "Dengan lewat jalan tol sekarang yang tinggal lurus doang, sudah jarang ditemui bus yang main balap-balapan," kata pimpinan Perusahaan Otobus PT Putera Mulya Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan, saat dihubungi detikcom.

Dengan kondisi bus yang semakin nyaman, menurut Sani mulai banyak calon pemudik yang lebih memilih angkutan bus. "Ditambah lagi waktu tempuhnya juga terpangkas. "Dulu ke Jawa Tengah, Solo Raya, bisa 15- 18 jam, sekarang lewat tol cukup 7 jam," terang Sani.

Tak hanya faktor kondisi bus yang mulai nyaman dan waktu tempuh yang sudah terpangkas, besaran tarif bus juga dinilai cukup kompetitif bila dibandingkan dengan angkutan umum lain seperti kereta api atau pesawat. Sehingga banyak pemudik yang beralih ke bus umum.

"Beda dengan tiket bus ini kan cukup signifikan. Misal Solo, dengan tiket lebaran ini kami masih di kisaran Rp 350 ribu Eksekutif VIP. Kereta api kan sudah di angka Rp 500 ribuan," lanjut Sani.

Untuk musim mudik lebaran 2019, Sani bersama Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia memprediksi peningkatan mencapai 35 sampai 40 persen lebih banyak dari tahun lalu.

"Kalau secara jumlah penumpang, saya tidak bisa jawab pasti, tapi kami lihat dari penambahan bus. Jadi penambahan pemberangkatan bus (ritase), kami bisa sebutkan angka mencapai 35-40 persen," pungkas Sani.


Hide Ads