Tertib di Jalan Jangan Tunggu Ada Polisi!

Tertib di Jalan Jangan Tunggu Ada Polisi!

Ridwan Arifin - detikOto
Minggu, 10 Mar 2019 15:37 WIB
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Dirlantas Polda Metro Jaya meluncurkan kegiatan Millenial Road Safety Festival sebagai langkah untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas. Tidak hanya itu, tujuan lain yang ingin dibentuk adalah tumbuhnya kesadaran pengguna jalan tentang pentingnya berlalu lintas.

Hal ini diungkapkan langsung oleh Wakil Dirlantas Polda Metro Jaya I Made Agus Prasatya Wariskan saat mengkampanyekan keselamatan berkendara bersama komunitas Women Cycling Community (WCC) di BMW Motorrad, Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (10/03/2019).


"Pesan kepada anak-anak muda utamakan keselamatan berlalu lintas bukan karena ada polisi tidak. Artinya keselamatan sekarang ini adalah murni kebutuhan. Hargai keselamatan anda sendiri dan orang lain," ujar Agus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Patuhi dan tertib berlalu lintas dalam berkendara, jangan menggunakan handphone saat berkendara, karena konsentrasi kita pasti akan terhindar," ujar Agus.

Ia menjelaskan salah satu penyumbang angka terbesar kecelakaan lalu lintas adalah generasi millenial yang berusia produk dari 17 hingga 35 tahun.

"Jumlahnya hampir 56 persen rata-rata usia produktif, dominasi kendaraan roda dua," kata Agus.

Lebih lanjut, untuk mengkampanyekan keselamatan berkendara Ditlantas Polda Metro Jaya juga menggandeng beragam komunitas untuk berpartisipasi. Kali ini polisi menggandeng Women Cycling Community, bukan tanpa alasan, komunitas ini dirasa tepat untuk dijadikan agen penyebar informasi.

"Komunitas yang mana ikut mengkampanyekan bahwa kaum millenial jangan sampai menjadi korban laka lantas fatalitas meninggal dunia," kata Agus.


"Ibu-ibu sangat open terhadap masalah-masalah terkini, sekarang kita manfaatkan komunitas ini, Ibu-ibu ini sebagai agen kita, jangan sampai anak-anak saudara-saudara kita menjadi korban," ujar Agus.

"Sayang kan gara-gara pakai handpone dalam berkendara akhirnya menjadi korban, ibu-ibu ini komunitas yang sangat cepat menyebarkan informasi," ungkap Agus. (riar/dry)

Hide Ads