"Belum tahu kita juga merknya Suzuki APV atau Maven, sekarang lagi kordinasi dengan pihak Sumarecon dan segala macamnya," buka Head of Service PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Riecky Patrayudha kepada detikOto melalui sambungan telepon, Senin (04/03/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konsleting atau hubungan arus pendek pada kendaraan mobil menjadi salah satu penyebab paling besar menyumbang angka kebakaran pada mobil.
"Kebakaran mobil hampir 99 persen itu disebabkan konsleting kecuali kecelakaan, biasanya penambahan aksesoris, atau penambahan elektrikal lain yang tidak sesuai standar," ucap Riecky.
Salah satu penyebab yang paling sering adalah akibat pemasangan produk aftermarket yang tidak sesuai dengan kemampuan mobil seperti lampu, klakson aftermarket, dan upgrade sistem audio yang tidak benar.
Baca juga: 300 Mobil Terbakar gara-gara Rokok |
"Untuk lampu misalnya, padahal ada ketentuan daya yg tepat untuk lampu lalu dipaksakan menggunakan lampu yang tidak kompatibel," kata Riecky.
"Kemudian pengencangan alat-alat elektronik yang terkadang jadi luput dalam perhatian. Misalnya, sambungan kabel yang tidak kuat atau sambungan ke negatif mobilnya tidak kencang itu juga bisa menyebabkan konsleting," tambah Riecky.
Riecky juga mengatakan bila terdapat kabel yang terkelupas atau menempel dengan komponen mesin yang menimbulkan panas sehingga menyebabkan kebel meleleh. Namun bila pemilik melakukan perawatan di bengkel resmi hal seperti ini sangatlah kecil kemungkinannya dan dijamin pertanggungjawabannya.
"Kalau semua kesalahan produksi, prosedur kerja di bengkel resmi kami akan menanggungnya. Karena pekerjaan bengkel resmi memiliki garansi," tambah Riecky.
"Standar yang sudah kami pegang, bila terjadi permasalahan yang menyangkut safety, kami akan investigasi dan didalami lebih lanjut," pungkas Riecky. (riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini