Meski diklaim sudah banyak dipesan, bus MAB saat ini masih sekadar prototipe.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Setelah prototipe kedua rampung, MAB rencananya akan meluncurkan prototipe ketiga pada Januari 2019 nanti.
"Setelah itu (MAB) mass production, semua sudah saya siapkan dan mudah-mudahan dengan keluarnya perpres (kendaraan listrik), berjalan lancar," pungkas Moeldoko.
Sebagai informasi, MAB merupakan bus listrik yang didesain seperti bus - bus di Eropa.
"Nggak asal bikin. Jadi kami cari selera masyarakat dulu. Nah, ketemu gaya Eropa. European style ini lebih ke fungsinya. Jadi desain bus lebih minimalis, dan prioritas untuk penumpang berdiri dan penyandang disabilitas. Itu mengapa kursi untuk penumpang duduk agak sempit," terang Bambang.
Menurut Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia Gunadi Sindhuwinata, bus listrik itu mampu melaju hingga 300 km dengan interval pengisian daya hanya 3 jam saja.
"250 ke atas sampai 300 km tanpa isi (lagi), perlu diisi waktu yang dibutuhkan sampai penuh 3 jam, nge-charge 3 jam, jarak tempuh bisa sampai 300 km," ujarnya beberapa waktu lalu.
Tonton juga 'Bus Listrik Mobil Anak Bangsa Bakal Beroperasi di Bandara':
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar