Keluhan Perusahaan Otobus soal Bahan Bakar Biosolar

Keluhan Perusahaan Otobus soal Bahan Bakar Biosolar

Rizki Pratama - detikOto
Jumat, 26 Okt 2018 11:20 WIB
SPBU yang Mulai Jual Biodiesel 20%. Foto: Achmad Dwi Afriyadi
Jakarta - Kewajiban kendaraan komersial bermesin diesel untuk menggunakan biosolar sudah dimulai sejak 1 September lalu. Aturan ini dikeluhkan oleh pengusaha bus karena berdampak buruk kepada mesin kendaraan mereka.

"Terus terang ada keluhan dari penggunaan bahan bakar ini mesin saya satu Scania jebol karena biosolar, Mercy saya juga pernah jebol karena biosolar," ungkap Direktur Operasional Manhattan Bus, Tjhahjo Wibowo.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Tjahjo sudah menyampaikan keluhan penggunaan biodiesel karena mesin kendaraannya belum cocok menggunakan bahan bakar dari makhluk hidup tersebut. "Saya pernah sampaikan ini kepada Pertamina, terus terang dulu awalnya saya nolak karena mesinnya tidak memadai."

Kerusakan pada dapur pacu tentu akan memberikan pengaruh pada performa bus dan berisiko kecelakaan jika terjadi saat perjalanan. Di saat yang sama Kementerian Hubungan Darat mulai mewajibkan Sistem Manajemen Keselamatan (SMK) kepada operator bus.



"SMK untuk operator sistem keselamatan sampai ke sopir dan perawatan kendaraan. Operator harus merawat mobil, punya bengkel, atau kerja sama dengan bengkel," ujar Dirjen Keselamatan, M Risal Wasal.

Pada SMK memang tidak ada aturan mengenai wajib menggunakan Biosolar, karena tujuannya adalah keselamatan dalam perjalanan penggunaan biosolar akan diberatkan kepada pengusaha bus atas semua risiko yang diterima.

"Kalau biosolar dengan SMK tidak ada kaitannya, saya tetap pakai biosolar dan menjalankan SMK," pungkas Tjahjo. (rip/rgr)

Hide Ads