Bisakah Pembatas Tong Dipasang di Sembarang Jalan?

Bisakah Pembatas Tong Dipasang di Sembarang Jalan?

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 13 Sep 2018 08:44 WIB
Roller Barrier di Malaysia. Foto: dok Paultan
Jakarta - Jalan-jalan di provinsi Jawa Barat akan lebih aman. Pasalnya Gubernur Jawa Barat yang baru dilantik Ridwan Kamil membocorkan kalau beberapa ruas jalan di Jawa Barat bakal dipasangi pembatas jalan dari tong atau disebut dengan Roller Barrier.

Roller Barrier dipercaya bisa mengurangi angka kecelakaan. Kalau biasanya pagar pembatas itu beton dan ketika ditabrak langsung menghancurkan mobil berbeda dengan roller barrier yang bisa mengarahkan kendaraan kembali ke jalurnya sehingga tidak menerobos beton.


Efek tabrakan pun diminimalisir. Dalam beberapa tes tampak mobil tidak terlalu hancur ketika menabrak roller barrier dibandingkan menghantam beton. Roller barrier ini sudah terpasang di beberapa ruas jalan tol seperti Malaysia dan Australia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan untuk di Indonesia belum jelas dimana letak pembatas ini bakal dipasang. Sebelum memasang memang ada baiknya melakukan kajian agar tepat dalam mengurangi angka kecelakaan. Karena meskipun diklaim aman, ada juga sisi negatif roller barrier ini.

Apalagi kalau dipasangnya di tempat yang ramai kendaraan. Saat kendaraan menabrak roller barrier, maka akan kembali ke jalurnya. Namun jika kondisi jalanannya padat, justru malah membahayakan kendaraan lain.

"Ya harus lihat dl sih memang mau ditanam dimana barriernya karena awalnya mmg di desain di jalur-jalur pegunungan," ujar Instruktur Rifat Drive Labs Andry Berlianto sata dihubungi detikOto, Rabu (12/8/2018).

"Harus ada uji kelayakan kalau mau dipasang dengan memperhitungkan besaran traffic yang tengah bergerak daripada jadi efek karambol saat terjadi benturan," lanjut Andry.

Teknologi pembatas jalan ini dikembangkan oleh perusahaan asal Korea Selatan, ETI ltd. Dan sudah digunakan di jalanan Korea Selatan dan negeri jiran, Malaysia, sejak 2016 lalu.

Seperti apa cara kerjanya? Seperti dilansir highways.today, teknologi pembatas jalan ini menggunakan besi dan roller sebagai komponen utamanya.


Jadi, ketika terjadi kecelakaan, sistem pembatas roller tersebut akan menyerap energi benturan, dan mengubah energi tersebut menjadi energi rotasi, yang kemudian mendorong kendaraan, kembali ke jalurnya.

Roller-nya sendiri terbuat dari serat polymer, Ethylene-Vinyl Acetate (EVA), yang kuat dan diklaim punya daya serap kejut yang baik. EVA juga diklaim memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang unggul dibandingkan bahan vinil polietilen lain.

Pembatas roller ini memiliki warna kuning menyala, sehingga bisa dilihat jelas di malam hari. Perawatan teknologi pembatas ini juga dikatakan cukup mudah. Hanya perlu mengganti setiap unit roller yang rusak karena benturan atau faktor lain. (dry/ddn)

Hide Ads