Operator bus yang selama ini sudah menggunakan biodiesel B10 mengaku penggunaan biodiesel malah bisa mempercepat kerusakan mesin. Salah satu anggota Organda dari PO SAN Putra Sejahtera, Kurnia Lesani Adnan malah menegaskan bahwa kebijakan pemerintah ke depan akan menerapkan solar B20 sangat bertolak belakang akan perkembangan teknologi otomotif saat ini.
Baca juga: Jonan Teken Aturan Biodiesel 20% |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kami menggunakan solar B10 harus sering mengganti filter BBM lebih cepat dari jadwal yang direkomendasikan oleh pabrikan (15.000km). Bisa dibayangkan jika kami sebagai operator lalai akan hal ini," ujarnya.
Karena itulah DPP Organda masih menunggu rekomendasi resmi dari Agen Pemegang Merek (APM), dan kalangan Akademisi dalam implementasi penggunaan B20. Minimal kalangan industri dan pemerintah memiliki kesepakatan sekaligus ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan dan penggunaan B20, baik dari sisi teknis, ekonomis dan ketersediaan.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saat ditanyai soal ini mengatakan, pihaknya sudah merekomendasikan penggunaan Biodiesel B20 pada hampir semua merek kendaraan. "Kami sudah setuju dengan penggunaan B20, perihal masalah rekomendasi lebih lanjut Organda bisa tanyakan hal tersebut ke masing-masing merek, karena itu bukan wewenang kami," terang Ketua Gaikindo, Jongkie D. Sugiarto yang dihubungi melalui telepon.
Saksikan juga video 'Meditran SX Bio, Pelumas anyar Pertamina Lubricants untuk Bio Solar':
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah