Mulai dari anggapan negatif pengguna jalan lain sampai berurusan dengan petugas aparatur negara jadi risiko tukang tambal ban pinggir jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Wah kalau diusir gitu kan bagaimana kita ngadepinnya, ngurusnya, kalau nggak ada nyali ya susah," ujar salah satu tukang tambal ban pinggir jalan, Lay, kepada detikOto, di Jakarta.
Menurutnya, tidak bisa hanya mengandalkan keahliannya sebagai tukang tambal ban, karena akan merugikan diri sendiri nantinya.
"Ialah kalau cuma bisa (nambal ban) doang nyali nggak ada percuma, nanti kalau kaya diusir gitu pindah tempat, terus kaya gitu aja terus. Yang rugikan bukan kita doang, keluarga kita juga rugi kitanya nggak dapat duit," tutur Lay.
"Kecuali yang punya duit tadi, aman dia bisa nyewa tempat atau beli tempat," tambahnya. (khi/lth)












































Komentar Terbanyak
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Apakah Pertalite Mengandung Etanol?