Dikatakan oleh Direktur Administrasi, Corporate & External Affairs PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Bob Azam, supplier itu ada tingkatannya. Mulai dari yang paling dekat dan berhubungan langsung dengan Toyota yakni tier satu. Sedangkan supplier tier dua dan tiga tidak bersinggungan langsung dengan industri besar, namun mereka berhubungan dengan supplier di tier satu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Komunitas Motor Ikut Kawal May Day 2018 |
"Kita selalu bilang ke supplier bahwa mereka harus compliance, mendidik SDM-nya seperti diberikan sertifikat, dan sebagainya. Sejauh ini, hubungan kita dengan serikat pekerja sangat baik, karena kan sudah puluhan tahun juga bersama. Sudah paham satu sama lain," kata Bob ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (2/5/2018).
"Sekarang kita (Toyota) juga libatkan mereka (supplier di tier pertama) untuk bina supplier-suppliernya agar kompentensinya naik. Soalnya kan UKM itu walaupun produk-nya bagus, tapi management, compliance, perijinan, dan banyak lagi, masih harus dirapihkan," lanjutnya.
Maka, dengan begitu tidak menutup kemungkinan kualitas barang-barang dan SDM di Indonesia makin baik untuk bersaing di dunia Internasional.
"Mobil Toyota kan juga di ekspor, nah kalau ekspornya terganggu kepercayaan konsumen juga bakal terganggu. Maka saya rasa dengan ini efeknya akan panjang dan positif," tutup Bob. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!