"Banyak (target bus listrik dari Mobil Anak Bangsa (MAB)). Seperti di pelabuhan udara, transJakarta, bus antar kota, kendaraan umum pengganti mobil-mobil tua yang asapnya hitam, berikutnya mungkin di kepolisian, TNI, hingga pemerintahan," kata Moeldoko kepada detikOto di Istana Presiden, Jakarta.
Karena, menurutnya, selain mampu mengurangi polusi yang disebabkan oleh kendaraan bermesin bus listrik tidaklah ribet. Asalkan, waktu pengisian daya dilakukan pada waktu tepat dan tidak lalai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat efektif dan efisien. Ng-charger-nya juga tidak ribet," tambahnya.
Perlu diketahui, bus listrik yang memiliki 45 persen darah lokal dari MAB ini sudah dilakukan proses pematangan selama lebih dari dua tahun. Bus tersebut pun sudah sempat diuji langsung oleh Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia, Ing Gunadi Sindhuwinata dan layak beroperasi dijalanan umum.
Kini, bus itu sudah masuk prototype yang ke-2 dan siap untuk unjuk gigi di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018 pada April nanti. (ruk/lth)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta