Bukan tanpa alasan, dirinya berpendapat bahwa kendaraan umum yang tidak lagi menggunakan bahan bakar fosil dapat memberikan kontribusi yang cukup besar untuk kebersihan udara.
Berbincang kepada detikOto, bus listrik besutan perusahaan yang didirikannya sejak 2016 lalu-Mobil Anak Bangsa (MAB)-bila diterapkan dengan masif akan mampu menekan pencemaran udara akibat gas emisi kendaraan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sendiri bisa merasakan transportasi umum yang masih pakai solar luar biasa pengaruhnya kepada kebersihan udara. Nah hadirnya mobil listrik ini khususnya di transoprtasi umum, akan bisa memberi kontribusi yang cukup besar dalam konteks gas emisi," tambahnya.
Perlu diketahui, bus listrik dari MAB ini sudah dilakukan proses pematangan selama lebih dari dua tahun. Bus tersebut pun sudah sempat digunakan oleh Ketua Umum Ikatan Ahli Teknik Otomotif (IATO) Indonesia, Ing Gunadi Sindhuwinata dan telah layak beroperasi di jalanan umum.
Kini, bus itu sudah masuk prototype yang ke-2 dan siap untuk unjuk gigi di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2018 pada April nanti. (ruk/lth)












































Komentar Terbanyak
Mobil Rp 150 Juta Banyak Seliweran, Kata Menko Airlangga Bikin Tambah Macet
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Cas Mobil Listrik Berujung Maut, 5 Orang Tewas pada Kebakaran di Jakut