Prototipe taksi terbang itu dipamerkan di North American International Auto Show (NAIAS) atau lebih dikenal Detroit Motor Show. Taksi terbang yang bisa tinggal landas dan mendarat secara vertikal seperti halnya sebuah helikopter itu bisa memuat 2-4 penumpang dengan kecepatan maksimal 400 km per jam.
Foto: AirspaceX |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bercita-cita mengirimkan 2.500 pesawat di 50 kota besar pada 2026," ujar Chief Commercial Officer AirSpaceX JP Yorro di situs resminya. Dengan taksi terbang mereka berharap bisa mengurangi waktu yang terbuang sia-sia di jalanan yang macet.
Mereka memprediksi pengendara menghabiskan 42 jam untuk bermacet-macetan dan mobil mengeluarkan emisi karbon dioksida 17 miliar kg ke udara saat terkena macet. Perusahaan ini didukung oleh beberapa orang besar di dunia otomotif. Misalnya Bob Luntz, pria yang berperan di Ford, GM, Chrysler dan BMW.
Taksi terbang ini juga dikembangkan bersama Camilo Pardo, yang merupakan kepala desain mobil Ford GT model 2005 dan 2006. Saat ini taksi terbang tengah menanti proses sertifikasi dari FAA.
(ddn/ddn)












































Foto: AirspaceX
Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta
Perpanjang STNK Nggak Ribet Pakai KTP Pemilik Lama, Bea Balik Nama Dihapus