Kini pabrikan otomotif yang bermain di kendaraan niaga, harus lebih waspada. Karena persaingan akan semakin ketat, dengan berdirinya pabrik truk Hyundai di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persaingan truk dengan Korea, China atau dari mana saja, harapan kita kebutuhan meningkat atau pasar akan semakin meningkat. Memang akan semakin ketat karena ada tambahan merek yang masuk, kami ingin berkontribusi yang baik dan tetap menjadi market leader," ujar Direktur Marketing PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku distributor dari Mitsubishi FUSO Truck & Bus Corporation (MFTBC) Duljatmono.
"Intinya, kami harus selalu siap menghadapi kompetisi siapapun, baik dari Daimler atau siapapun. Kami harus siap berkompetisi dengan adil, tentu saja target kami menjadi market leader," tambahnya.
Duljatmono juga menyampaikan, strategi untuk bisa menghadapi persaingan di 2018. "Ada tiga pilar, pertama layanan after sales service akan terus kita perkuat dan ini cukup diapresiasi. Kami memiliki 227 network, toko sparepart lebih dari 4.000, layanan 24 jam truk center di 15 kota. Kedua, soal produk. Kita terus mengembangkan sesuai kebutuhan pasar, dan ketiga. Dari sisi komunikasi, kita membangun komunikasi dengan konsumen kita. Kita membina komunikasi kita dengan para sopir dan pemilik," ujarnya.
Duljatmono juga memprediksi tahun 2018, segmen kendaraan niaga masih akan terus tumbuh.
"Kalau bicara market kendaraan truk atau niaga, tahun ini naik. Sepertinya 2016 itu seperti buttom, 2017 mulai bergerak. Di akhir 2017 tren naik terus, dan yang paling berkontribusi kuat itu pada bidang infrastruktur, sawit, dan batubara baru di akhir pada semester kedua atau Agustus memberikan kontribusi. Sedangkan kalau logistik memberikan kontribusi secara prosentase besar tapi pertumbuhannya flat," katanya.
"Tahun depan trennya naik, prediksi berapa? Nanti kita ketemu lagi. Lalu bagaimana dengan pembangunan jalan? Jalan Trans Jawa dan Sumatera ini cukup besar, pertumbuhan ini memiliki efek yang besar, sampai sekarang permintaannya kuat. Market share kita mencapai 45,1," ujarnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?