Seperti yang disampaikan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Insaf, semenjak adanya bus sekolah ini, siswa di Jakarta yang terkenal dengan tradisi tawurannya, lambat laun menghilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan tanpa alasan adanya bus sekolah mengurangi bahkan menghilangkan tradisi tawuran tersebut. Sebab, dengan bus sekolah, kata Insaf, para siswa yang berbeda sekolah dapat saling mengenal satu sama lain, dan tidak bertengkar.
"Dan itu merupakan ajang komunikasi buat mereka. Justru di dalamnya ada yang jaga petugas kita. Sekarang juga ada polwan sahabatku yang polisnya kita tempatin di dalamnya," tuturnya.
Baca juga: Berapa Biaya Bikin Bus Sekolah? |
"Dan ada edukasinya juga di dalam kan ada TV-nya juga. Jadi selama mereka naik ada informasi apa saja, tentang narkoba dan lain-lain," tambah Insaf.
Selain menghilangkan tradisi tawuran, lanjut Insaf, bus sekolah juga mengurangi angka kecelakaan, dan juga wujud dari kepedulian pemerintah DKI Jakarta kepada para siswa dan sekolahnya.
"Pesentase ada, kita bisa lihat (siswa) Jakarta dulu naik truk banyak, kecelakaan, sekarang adanya PP daerah DKI juga melarang anak-anak bawa sepeda motor ke sekolah. Itu salah satu upaya pemerintah melayani sekolah," lanjutnya. (khi/rgr)












































Komentar Terbanyak
Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!
Viral Ertiga Lawan Arah di Jakpus, Ditegur Malah Rasis dan Mukul!
Shell, BP, Vivo Siap Jualan Bensin Lagi, Stok Mulai Tersedia