Daihatsu Angkat Suara Terkait Kasus Kaca Sigra Pecah Sendiri

Daihatsu Angkat Suara Terkait Kasus Kaca Sigra Pecah Sendiri

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 12 Des 2017 12:45 WIB
Kasus kaca pecah sendiri Daihatsu Sigra Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Sejak pertama kali muncul pada Agustus 2016 lalu, ternyata Daihatsu Sigra tak luput dari kasus yakni kaca belakang yang pecah dengan sendirinya. Kejadian ini sudah terjadi pada November 2016 dan Agustus 2017 kemarin, pihak PT Astra Daihatsu Motor (ADM) buka-bukaan terkait hal ini.

Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi sebelumnya mengatakan bahwa kasus serupa hanya terjadi pada skala yang kecil. Pada bulan Juni misalkan, hanya ada 2 Sigra yang mengalami kaca belakang yang pecah sendiri. Daihatsu pasti akan melakukan penelitian dan perbaikan.

"Sebenarnya yang mengalami masalah ini sangat sedikit ya, tapi tetap saja walaupun satu bagi kami penanganan-nya harus 100 persen. Maka dari itu kita lakukan penelitian dan penanganan," kata Anjar kepada wartawan di Jakarta Utara, semalam (11/12/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di kesempatan tersebut, ia menuturkan ada dua kejadian dengan kasus yang sama yakni pada bulan November 2016 dan Agustus 2017. Ciri-cirinya pun sama, yakni mobil yang masih memiliki 10 ribu km ke bawah atau sekitar 4 bulanan.

"Pertama, di bulan November kita dapat informasi satu kasus dan kita langsung dalami. Lalu tiba-tiba kan rame gitu, tapi rame nya itu pada bulan Maret 2017. Namun sebenarnya info itu sudah kita dapatkan sebelumnya dan sedang kita lakukan perbaikan," ujar Anjar.

"Di kasus pertama itu kita dapat beberapa info, ada yang karena faktor eksternal, jadi ada bagian tengah itu ada sumber inisial-nya (seperti ada satu penyebab atau tiik awalnya-Red). Nah kalau seperti itu kita bisa pastikan dari luar. Tapi ada beberapa info yang kita dapat itu bermula dari atas pinggir kanan. Ada pola seperti itu kan agak aneh nih kalau seperti ini. Maksudnya kan kalau kena batu atau apapun pasti dari tengah kan. Nah makanya kita dalami. Dan memang ketika kita dalami, secara produk tak masalah. SNI dan ANSI lulus, proses juga sama dengan pemasangan kaca yang lain. Namun memang jalurnya berbeda (jalur produksi-red)," lanjutnya.



Ketika pihaknya melihat proses pemasangan kaca Sigra langsung di pabrik (vendor), barulah suatu kemungkinan ditemukan. Yakni berada di proses tampering.

"Ketika kita lihat proses pemasangan kaca di pabrik, tidak ada yang aneh juga. Lalu ketika kita lihat proses kaca nya pindah dari habis dipanaskan, dibentuk agar melengkung, kemudian ketika mau di-tampering (dalam keadaan panas ingin dibuat dingin secara mendadak), itu kan dipegang tuh. Ada seperti pallet atau dudukan untuk pegangannya. Nah, itu kan pakai jaring agar soft, namun jaringnya itu ternyata diikatnya pakai kawat," ungkap Anjar.

"Nah kawat ini tidak selalu kena, tapi karena prosesnya muter-muter (berulang), ada kemungkinan itu bisa jadi penyebabnya. Karena posisinya tidak jauh-jauh. Tapi ini kecil banget sih kemungkinannya," tambahnya.

Setelah beberapa bulan berjalan, pihak Daihatsu pun mendapatkan kabar serupa tepatnya pada 28 Oktober 2017. Awalnya, Anjar mengaku pihaknya cukup terkejut. Tak lama kemudian, penyelidikan pun dilakukan kembali.

"Kemudian rame lagi nih di tanggal sekitar 28 Oktober 2017 kemarin. Serupa dengan yang pertama, tapi ini kerusakannya di pojok bawah. Kita rasa problemnya masih berada di bagian handling. Indikasi kami, itu terjadi karena perpindahan kaca saat prosesnya yakni dari proses satu ke yang lain. Dari hasil analisa kita, ternyata kaca itu selain dari hasil proses di pabriknya," ucap Anjar.

Di kasus kedua, setelah dilakukan penyelidikan ditemukan bahwa pallet yang digunakan terdapat kotoran ataupun material yang dapat mengkontaminasi kaca. Sehingga, ketika hal tersebut bersentuhan akan membuat titik pecahan disana.

"Dari informasi itu, karena titiknya selalu di pinggir akhirnya kita lakukan perbaikan yang kedua. Kita pastikan bahwa proses handling kaca untuk Sigra ini steril. Untuk pallet pun kita lakukan secara reguler dengan melakukan maintenance setiap kembali ke suplier," kata Anjar.

"Nah dengan perbaikan yang sudah kita lakukan di November ini, diharapkan kasus serupa tak terjadi lagi. Tapi apabila para pengguna Sigra mengalami hal tersebut, langsung saja datang ke diler agar segera diganti. Tapi harus kita cek terlebih dahulu ya, apakah pecahan tersebut dari eksternal apa memang dari handling kita tersebut," tutupnya. (lth/lth)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads