Seperti yang disampaikan Lubricant Product Development Pertamina Lubricants, Mia Krishna A. Bisa saja pelumas dibuat dengan bahan baku yang kualitas rendah, namun hasil produknya memiliki spesifikasi fisika kimia yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu contohnya adalah soal viscosity index (VI). Selama ini konsumen umumnya hanya mengetahui bahwa pelumas dengan spesifikasi VI tinggi identik dengan pelumas sintetik. Padahal bisa saja pelumas dengan VI tinggi itu dibuat dari base oil mineral namun ditingkatkan dengan aditif VI improver yang banyak.
"Di jangka pendek, pelumas ini memang terasa enak digunakan, namun setelah beberapa waktu si aditif akan rusak dan menimbulkan potensi masalah akibat pengenceran, deposit, penguapan, dan lain-lain," tutur Mia.
Lanjut Mia menjelaskan, kunci utama membuat pelumas dengan kualitas tinggi dimulai dengan bahan baku yang berkualitas tinggi juga.
"Kunci kedua adalah meramunya sehingga keseluruhan komponen bahan baku berada dalam keseimbangan sehingga bersinergi. Inilah modal dan fokus kami dalam mengembangkan produk, bukan mengakali bahan baku yang jelek supaya spesifikasi produknya kelihatan bagus," tambahnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!