Di buku manual kendaraan biasanya tertera rekomendasi penggantian oli setiap sekian kilometer. Untuk mobil biasanya direkomendasikan mengganti oli setiap 10.000 km atau 5.000 km.
Namun, Lubricants Product Developer Pertamina, Mia Krishna mengatakan, untuk menentukan waktu penggantian oli, pertimbangkan juga cara pemakaian kendaraannya. Misalnya, mobil sering diajak berjalan di kemacetan, maka sebaiknya ganti oli lebih cepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jarak yang sama, misalnya 10.000 km, antara yang macet dan tidak macet tentunya dicapai pada waktu yang berbeda. Di kondisi macet, walau kilometer tidak bertambah karena keadaan diam, namun mesin itu tetap bekerja terus. Karenanya untuk kilometer tempuh yang sama, kerja pelumas di mesin kendaraan yang banyak berada di kondisi jalan macet tentunya lebih panjang," kata Mia kepada detikOto saat ditemui di Lubricants Product Development Laboratory di area Pertamina Plumpang, Jakarta Utara belum lama ini.
|
"Misalnya, jarak A ke B membutuhkan waktu 1 jam tanpa macet, tapi pada saat macet butuh waktu 2 jam. Ini artinya pelumas itu bekerja dua kali lipat. Karenanya, kalau beban kerjanya sudah dua kali lipat, maka sebaiknya waktu penggantian oli itu lebih cepat, misal setengahnya dari yang direkomendasikan," lanjut Mia.
Jadi, tak melulu berpatokan pada jarak tertentu untuk mengganti oli. "Misalkan direkomendasikan (ganti oli) setiap 10.000 km, tapi dalam 6 bulan tidak tercapai, lebih baik ganti olinya. Karena oli berpotensi rusak akibat oksidasi meski kilometer 10.000 itu tidak tercapai," ujar Mia. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!