Menurut Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor (AHM), Hendrik Ferianto, mengendarai sepeda motor tak hanya harus siap secara kemampuan. Kesiapan mental saat mengendarai sepeda motor juga diperlukan agar pemotor tidak gampang panik.
"Kalau dia skill bagus, tapi mental enggak bagus jadi gampang panik, gampang emosi. Kalau orang naik motor itu, mentalnya tidak bagus, dia mudah panik. Ada kucing dikit dia panik, jatuh," kata Hendrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya, kalau ada binatang itu, kalau sudah tidak bisa mengindar lebih baik tabrak. Yang terprenting ketika nabrak kan kita bersihin dulu. Daripada kita menghindar, panik, melibatkan keselamatan diri sendiri, lebih parah melibatkan keselamatan orang lain hanya demi seekor kucing," ujar Hendrik.
Secara mental, Hendri mengatakan saat mengendarai sepeda motor itu tidak boleh gugup. Bermotor perlu rileks.
"Kalau naik motor itu kita enggak boleh gugup. Harus rileks, enggak boleh emosi, karena itu akan mempengaruhi kontrol," katanya. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali