MAN, Truk Asal Jerman Perkuat Pasar Indonesia

MAN, Truk Asal Jerman Perkuat Pasar Indonesia

- detikOto
Kamis, 24 Mar 2011 13:33 WIB
Jakarta - PT. Duta Putera Sumatera (DPS) yang juga merupakan bagian Sun Motor Group, sebagai agen tunggal pemegang merek (ATPM), Man Nutzfahrzeuge Truck and Bus kembali memperkenalkan armada baru mereka Man CLA 31.280(8X4) coal body dan Man CLA 26.280 mixer truck.

Namun armada yang tawarkan kali ini berbeda dengan armada sebelumnya.

"Ini hanya varian baru saja, sedangkan untuk enginenya masih sama dengan yang lainnya. Tetapi berbeda dengan kendaraan lainnya, varian terbaru ini bisa digunakan untuk di Jakarta, bukan hanya untuk didaerah saja," kata Director PT. Duta Putera Sumatera Nugroho Tjandrakusuma.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu diungkapkan Nugroho disaat peluncuran MMan CLA 31.280 (8X4) coal body dan Man CLA 26.280 mixer truck, Kamis(24/3/2011) di GOLDEN LEAF Restaurant Plaza Kelapa Gading (Inkopal) Jl. Raya Boulevard Barat Blok B 25-30, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Dengan ketangguhan mesin dan mobil khas Eropa, Nugroho pun yakin akan mampu menjual armada terbarunya hingga 700 unit pertahun, meningkat dua kali lipat dari tahun kemarin.

"Karena produk kita sudah berjalan 2 tahun, dan customer kita pun merasa happy dengan produk kita, saya yakin ini pasti tercapai. Selain itu untuk 3 bulan terakhir ini saja kami mampu menjual 88 unit, terlebih lagi untuk tahun ini demandnya banyak yang sudah kembali, seperti pertambangan batubara, nikel," katanya sambil tersenyum.

Dengan menggunakan kemeja berwarna biru muda, Nugroho pun mengatakan bahwa di Pulau Kalimantan lah yang menjadi pangsa pasar terbesar hingga 60 persen.

"Kalau untuk harga saya perkirakan akan kami lepas pada Rp 750 - Rp 815 juta. Barang pun kami sudah menstocknya, seandainya memang harus menunggu kiriman dari Jerman paling lama hanya 3 bulan," ujarnya kembali.

Nugroho pun kembali mengatakan bahwa Indonesia merupakan pangsa pasar terbesar untuk segmen truck. "

"Saya rasa pertumbuhan truck di Indonesia akan semakin meninggi. Ini bisa dilihat dari Finance Bank yang sudah mendukung. Selain itu pemerintah sudah menggalangkan untuk produksi bahan tambang dan deman nya pun sekarang semakin meninggi,"katanya.

"Dan Kemungkinan kurang lebih 5 tahun lagi kami mempunyai rencana untuk membuka pabrik di Indonesia, namun itu masih dalam proses," tutupnya.

(syu/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads