Hal yang dilakukan Proton mengubah settingan mesin Proton. Selain itu dilakukan adjustment pada sistem pembuangan bahan bakar. Hasilnya Proton mengklaim akselerasi meningkat dan konsumsi bahan bakar tidak membuat kantong jebol.
"Kita lakukan pembenahan pada mobil Proton sehingga tenaga lebih maksimal dan konsumen bahan bakar lebih irit. Sistem pembuangan kita lakukan adjustment, dan sedikit pada mesinnya," kata GM Marketing PT Proton Edar Indonesia, Mazlan ketika dihubungi detikOto, Kamis (20/1/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyesuaian ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek khusus di Indonesia, seperti kondisi geografis, kondisi jalan raya dan penggunaan bahan bakar.
Hebatnya, Mazlan mengakui jika mobil Proton dapat menggunakan BBM beroktan 88 untuk mendapatkan hasil yang maksimal. "Itu sudah terbukti dalam uji internal kita," imbuhnya.
Sayang menurut Mazlan, adjustment pada sistem pembuangan bahan bakar dan mesin tidak berlaku untuk mobil Proton Nes CPS. Sebab, Neo CPS memang diperuntukan untuk mengakomodir penyuka kebut-kebutan, sehingga jika di setting pada pembuangan dan mesinnya makan hasilnya tidak maksimal.
"Dan ini tidak berlaku untuk Neo CPS karena mobil itu didesain untuk balap," cetusnya.
Nah, dengan segala perubahan yang dilakukan Proton pada produknya di Indonesia, Mazla mengakui tidak menaikkan harga mobil Proton yang telah mengalami perubahan. Mazlan menjelaskan harganya masih sama dengan tahun lalu.
"Nah, ini bedanya, dengan segala perubahan sedimikian rupa, kita tidak menaikkan harga untuk konsumen kita di Indonesia," tutupnya.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Momen Anies Baswedan Mau Isi BBM di SPBU Shell, tapi Stok Kosong
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?
Indonesia Ribut BBM Etanol 3,5%, Toyota: Di Luar Negeri Sampai 85-100%