Recall Mobil di Tanah Air, Suzuki Terbanyak

Recall Mobil di Tanah Air, Suzuki Terbanyak

- detikOto
Jumat, 31 Des 2010 14:56 WIB
Jakarta - Fenomena penarikan kembali (recall) mobil karena cacat produksi tidak hanya terjadi di luar negeri saja. Di dalam negeri sudah ratusan ribu kendaraan yang di tarik selama tahun 2010 ini karena berbagai masalah.

Penarikan kembali (recall) yang terjadi di Indonesia ini pun bukan terjadi pada satu merek mobil saja, namun ada beberapa merek sekaligus mulai dari Toyota, Honda, Suzuki, Mitsubihi hingga mobil mewah Mercedes-Benz pun ditarik dari peredaran karena memiliki cacat produksi.

Kampanye penarikan kembali (recall) tahun ini dilakukan oleh Honda di Indonesia terhadap sedan Honda City menyusul bagian power window yang diduga rentan meleleh dan terbakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Honda Prospect Motor melakukan perbaikan bagian ini di 3.240 unit Honda City produksi tahun 2007 sampai 2008, dan akan mulai memperbaikinya hari ini, 1 Maret sampai 30 September 2010.

Selain Honda, produsen mobil Mitsubishi juga menarik mobil bikinannya. Di bulan Februari lalu Mitsubishi pun melakukan penarikan kembali terhadap 17.000 mobil L300.

Hal yang dilakukan Mitsubishi secara sukarela ini disebabkan oleh adanya residu atau kotoran di saluran oli di dalam power steering gearbox yang dapat mempengaruhi kinerja power steering dan membuat stir menjadi berat.

Sementara Mazda merecall 200 Mazda5 yang pernah mereka pasarkan karena keluhan setir yang berat seolah power steering tidak bekerja maksimal. Mazda5 sendiri mulai dimasukkan ke Indonesia mulai tahun 2007 silam sampai pertengahan tahun 2009.

Selain produsen Jepang, pembuat mobil dari Malaysia, Proton juga terpaksa harus menarik produk buatannya yakni Proton Satria Neo produksi 2004-2008 di Indonesia karena Clock Spring bermasalah. Ada 25 mobil Proton yang diduga terkena masalah ini.

Spring Clock Proton Satria Neo yang rusak memang cukup berbahaya dan bisa mengakibat kelistrikan pada kemudi menjadi kacau. Rusaknya Spring Clock menyebabkan tidak berfungsinya pengatur audio pada kemudi, klakson berbunyi sendiri hingga kemudi mengeluarkan suara ketika mobil berbelok.

Bahayanya lagi airbag yang ada di kemudi mobil tersebut bisa mengembang dengan sendirinya. Bayangkan ketika kita sedang mengemudi dan tiba-tiba airbag keluar secara tiba-tiba, tentu membahayakan pengemudi Proton dan pengguna jalan lainnya.

Ada lagi recall yang dilakukan oleh Suzuki terhadap model SX4, Neo Baleno dan Swift. Penarikan ketiga model ini cukup mengagetkan karena merupakan recall terbesar yang pernah disorot.

Mobil yang terkena kampanye recall kali ini pun tidak main-main yakni produk buatan tahun baru, antara 2009-2010 dengan total mencapai angka 18.920 unit. Perinciannya 1.368 unit Swift, 14.792 unit SX4 dan 2.760 unit Neo Baleno yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Penarikan besar-besaran yang terpaksa dilakukan Suzuki itu terjadi karena baut spion yang terpasang pada kendaraan tersebut belum dilengkapi dengan adhesive (thread lock) sehingga berpotensi menyebabkan spion lepas atau jatuh.

Apakah hanya mobil 'biasa' saja yang ditarik dari peredaran? Ternyata tidak.
Mobil mewah pun ternyata bisa mengalami hal serupa.

Buktinya Mercedes-Benz berani melakukan penarikan kembali terhadap C-Class kode mesin W204, Mercedes-Benz E-Class W212 dan Mercedes-Benz E-Class 207.

Mobil yang terkena recall adalah mobil yang diproduksi antara Juni 2009 sampai Februari 2010 yang memiliki masalah pada bagian power steering.

Selain Mercy, rival terberatnya, BMW ternyata juga mengalami nasib yang serupa. BMW menarik beberapa model mobilnya sekaligus antara lain BMW seri 5 (E60), BMW seri 6 (E63) khusus yang bermesin 8 dan 12 silinder, serta BMW seri 7 (E66), yang diproduksi antara Juli 2001 sampai November 2009.

Ada kemungkinan terjadinya kebocoran oli mesin pada brake vacuum pump, terutama mobil yang berusia lebih dari 3 tahun. Cacat tersebut dapat menyebabkan kegagalan fungsi rem pada mobil mewah asal Jerman itu.

Bahkan merek mobil sport Porsche pun sampai harus melakukan hal tersebut. Porsche mengaku mengecek 21 mobil Porsche Panamera untuk memastikan tidak adanya kerusakan pada sabuk pengaman yang ada di mobil itu sejalan dengan perintah prinsipal mereka di Jerman.

Sementara Toyota menarik Prius yang beredar di tanah air. Namun begitu, Toyota menolak menyebut perbaikan program komputer yang ada di mobil hybrid itu dengan sebutan recall, melainkan visit call.

Karena pemilik mobil tidak diundang ke bengkel untuk diperbaiki, melainkan mekanik yang mendatangi pemilik Prius di rumah masing-masing. Begitu halnya ketika mobil mewah Lexus LS460, LS600h dan LS600hL yang ditarik dari peredaran karena terjadi masalah di bagian mesin dan katup pegas yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
(syu/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads