Seperti teknologi yang diterapkan pada model terbarunya, Pulsar 135 LS. Bajaj mengklaim itulah teknologi motor sport pertama yang diterapkan di Indonesia, yakni DTS-i 4 katup SOHC.
Spesifikasi Pulsar 135 LS:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tipe mesinΒ | 4 tak pendingin udara 4 katup SOHC DTS-i |
Kapasitas | 134.66 cc |
Tenaga maksimal | 13.5 PS @ 9.000 rpm |
Torsi puncak | 11.4 Nm @ 7.500 rpm |
Transmisi | manual 5 speed |
Kapasitas tangkiΒ | 8 liter |
Berat kosong | 122 kg |
HargaΒ | Rp 14,7 juta On The Road |
Kebanyakan motor pada umumnya di Indonesia, hanya menggunakan dua katup untuk yang menggunakan Single OverHead Camshaft (SOHC), namun Bajaj sediakan 4 katup pada konfigurasi SOHC di mesinnya.
"Sehingga, dengan semakin banyaknya katup, otomatis asupan bahan bakar juga menjadi lebih banyak, tenaganya setara dengan mesin 150 cc 2 katup," ujar Marketing & PR Asst Manager PT BAI, Rizal Tandju, saat peluncuran Bajaj Pulsar 135, di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Rabu (14/4/2010).
Namun, efisiensi bahan bakarnya tetap terjaga berkat pengaplikasian teknologi Digital Twin Spark Ignition (DTS-i) yakni teknologi busi ganda, yang juga diterapkan pada seluruh model Bajaj.
Dengan DTS-i, proses pembakaran menjadi sempurna, sehingga meminimalisir bahan bakar yang terbuang percuma. "Wajar, kalau pengetesan kami, konsumsi BBM Pulsar 135 ini bisa mencapai 1:65 km per liter," tambahnya.
Pulsar 135 LS pun bisa dilesatkan mulai dari 0-60 km per jam hanya dalam waktu 5,1 detik, dengan kecepatan maksimal yang dibatasi hingga mencapai 115 km per jam.
Padanan teknologi mesin tersebut menjadikan Bajaj 135 LS benar-benar sebagai motor sport, meskipun untuk kapasitas mesinnya yang hanya 135 cc tergolong kecil. Tapi untuk ukuran sekelasnya, tenaga sebesar 13,5 PS yang bisa dihasilkan tergolong paling besar.
"Ini merupakan sebuah padanan yang sempurna, dan pertama kali hadir di
Indonesia," bangga Rizal.
(bgj/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah